Posisi WOT Seperti Video Kebaya Merah Viral 16 Menit Bikin Wanita Bergairah, Hot Banget Tapi....

Posisi WOT Seperti Video Kebaya Merah Viral 16 Menit Bikin Wanita Bergairah, Hot Banget Tapi....

9 cara untuk merangsang suami Anda sebelum bercinta-cottonbro studio/pexels-

BACA JUGA:Rokok Elektrik Sebabkan Gagal Ginjal Akut? Ini Kata Ahli Toksikologi

Berikut adalah ulasan lengkap tentang posisi woman on top dan risikonya: 

Fraktur penih adalah risiko terburuk yang mungkin terjadi sebagai efek samping dari posisi seks woman on top. Nah, apa saja gejala fraktur penis yang perlu diwaspadai dan diperiksa ke dokter:

  • Pendarahan dari penis
  • Mengalami memar berwarna gelap pada penis
  • Mengalami kesulitan buang air kecil
  • Kehilangan ereksi tiba-tiba
  • Rasa sakit yang bervariasi dari minimal hingga parah

Fraktur penis sering menyebabkan penis mengalami perubahan warna, umumnya tampak keunguan dan agak bengkak. Gejala yang lebih jarang dari fraktur penis termasuk pembengkakan di skrotum dan darah dalam urine.

BACA JUGA:Manfaat Tidur dalam Menyelesaikan Masalah Hidup, Ini Kata dr. Zaidul Akbar

BACA JUGA:Daftar Penyakit yang Mengintai saat Musim Hujan

Kondisi lain yang menyerupai gejala fraktur penis termasuk pecahnya pembuluh darah dan arteri di penis dan ligamen suspensori yang pecah.

Jika setelah melakukan posisi woman on top kemudian curiga pasangan mengalami fraktur penis, maka jangan tunda untuk segera mencari pertolongan medis.

Sebagian besar dokter menganggap fraktur penis sebagai keadaan darurat urologis karena berpotensi mempengaruhi fungsi seksual dan kemih pria secara permanen.

Pemeriksaan Fraktur Penis Akibat Posisi WOT

Dokter biasanya dapat mendiagnosis fraktur penis dengan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana fraktur terjadi dan memeriksa penis.

BACA JUGA:Istri Menggunakan Kaus Kaki saat Berhubungan? Jangan Sentuh, Berikut Penjelasannya

BACA JUGA:Hati-hati! Kerumunan Seperti di Perayaan Halloween Itaewon Bisa Picu Henti Jantung, Begini Penjelasannya

Studi pencitraan, seperti sinar-X, juga dapat digunakan. Dokter pun mungkin menggunakan ultrasound, yang menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi kelainan dan menemukan area yang tepat atau area di mana penis cedera.

Jika dokter tidak dapat mengidentifikasi masalah menggunakan ultrasound, mereka mungkin menggunakan magnetic resonance imaging (MRI).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: