dr Tifa: Tragedi Itaewon Menunjukkan Betapa Lemahnya Jantung Manusia Pasca Covid

dr Tifa: Tragedi Itaewon Menunjukkan Betapa Lemahnya Jantung Manusia Pasca Covid

Dokter Tifauzia Tyassuma atau biasa disapa dr Tifa.-Instagram/@tifauziatyassuma-

BACA JUGA:Presiden Korsel Tinjau Langsung TKP Tragedi Perayaan Halloween di Itaewon, Umumkan Masa Berkabung

Tak hanya itu dr Tifa kembali membahas perihal tragedi Itaewon dimana rujukannya ialah pemberitaan dari media massa Korea Selatan.

"Media Korea: ratusan korban tragedi Itaewon alami Cardiac arrest," kata dr Tifa.

"Serangan jantung terjadi karena Cateholamine effect post vaksin COVID, sebabkan henti jantung mudah terjadi," lanjutnya.

"Hati-hati untuk usia muda, hindari desak-desakan dan situasi yang pacu stress," tutup dr Tifa.

BACA JUGA:Perusahaan Ini Tawarkan Harga Rp 904 Juta untuk Jasa Dikubur Hidup-Hidup, Mau?

Sebelumnya kisah tragis dialami warga Korea Selatan (Korsel), saat pesta Halloween di sebuah gang di Ibu Kota Korea Selatan. 

Sebanyak 149 orang yang tewas itu didominasi oleh remaja usia 20 tahunan, yang harus meregang nyawa akibat terinjak-injak oleh pengunjung lainnya. 

Dilansir Reuters, Minggu 30 Oktober 2022, Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan mengatakan sebanyak 65 orang terluka dalam bentrokan di distrik Itaewon itu. 

Sembilan belas dari yang terluka berada dalam kondisi serius dan menerima perawatan darurat kata pejabat setempat.

BACA JUGA:Covid Mengganas, Sejumlah Kota di Cina Kembali Lockdown, Termasuk Wuhan

Itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan COVID dan jarak sosial. Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.

Dilansir AFP, Minggu 30 Oktober 2022, saksi mata yang berada di lokasi bercerita berebut keluar dari kerumunan yang menyesakkan itu. 

Orang-orang menumpuk di atas satu sama lain. Paramedis yang melakukan evakuasi sampai kewalahan hingga meminta bantuan orang yang lewat untuk memberi pertolongan pertama kepada para korban yang belum tertangani.

"Ada begitu banyak orang yang didorong dan saya terjebak di antara kerumunan dan saya tidak bisa keluar pada awalnya juga," kata Jeon Ga-eul, 30 tahun kepada AFP.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: