Petani Cabai Protes Gegara Harga Cabai Melorot, Terpaksa Melakukan Tindakan Seperti Ini

Petani Cabai Protes Gegara Harga Cabai Melorot, Terpaksa Melakukan Tindakan Seperti Ini

Cabai Rawit Hiyung.--(Ist)

SUMUT, FIN.CO.ID - Harga cabai melorot membuka para petani di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), terpaksa harus mencabut tanaman cabai yang tinggal menunggu waktu panen.

Salah seorang petani bernama Mulyono membenarkan tindakan para petani di Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin.

Tak tanggung-tanggung, ungkap dia, ada petani yang menyemprotkan racu pada pohon cabai yang masih produktif.

BACA JUGA:Jokowi Sudah Tahu Nama Capres KIB, Siapa Orangnya?

Mulyono mengaku aksi tersebut dilakukan petani sebagai bentuk protes atas harga cabai yang anjlok. 

"Hampir Rp 13 ribu (harganya). Kalau di daerah saya itu kurang lebih ada 30 hektare (lahan petani,red), kalau yang sudah dicabuti itu sekarang ada 50 persen," kata Mulyono, Jumat (21/10/2022).

Petani alami kerugian akibat kondisi harga turun drastis 

Bukan hanya rugi, bahkan tak bisa mengembalikan modal biaya perawatan.

BACA JUGA:Pj Gubernur DKI Heru Budi Ajak Ngobrol Warga di Titik Rawan Banjir Kawasan Mampang, Ini yang Dibahas

Para petani di Desa Sidodadi Ramunia memilih untuk mencabut semua tanaman cabai merah milik mereka.

"Kalau harga Rp 13 ribu, modal pun tak balik. Banyak sudah tak dirawat, jadi banyak yang busuk, dari pada dirawat pun tak ada untungnya, ya sudah dimatikan saja," beber Mulyono.

Aksi mencabut tanaman cabai itu, tambah Mulyono, sudah berlangsung selama 4 bulan.

Padahal, tak lama lagi sudah musim panen cabai.

BACA JUGA:Selebgram Wanita Ini Enggan Terima Tawaran Endorse, Tak Tergiur Uang, Ini Penyebabnya

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: