Gagal Ginjal Akut pada Anak, Waspadai Sedari Dini untuk Pencegahan

Gagal Ginjal Akut pada Anak, Waspadai Sedari Dini untuk Pencegahan

Gagal Ginjal akut pada Anak Image Credit: Wikimedia--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Gagal ginjal akut pada anak jadi penyebab kematian belasan anak di Bali. Anak-anak tidak berdosa ini sempat menjalani perawatan di RSUP Prof Ngoerah Denpasar.

Sementara itu secara total, ada ratusan kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia di sepanjang tahun 2022.

Yang lalu jadi pertanyaan adalah, apa itu gagal ginjal akut pada anak?

BACA JUGA:Puluhan Anak di Negara Ini Meninggal Dunia akibat Gagal Ginjal, Diduga Ada Kaitannya dengan Obat Pereda Nyeri

Menurut ahli dari Alodokter, gagal ginjal akut adalah penyakit yang muncul tiba-tiba, dan merupakan kondisi yang dapat membahayakan penderitanya.

Apakah gagal ginjal akut bisa disembuhkan? Untungnya, gagal ginjal akut dapat diobati jika terdeteksi dini, mencegah kerusakan yang disebabkan.

Penyebab gagal ginjal akut adalah gangguan pada aliran darah ke ginjal, selain juga karena kerusakan ginjal akibat penyakit lain, atau juga akibat penyumbatan aliran urine.

Pemicu gagal ginjal akut akibat aliran darah ke ginjal ini, dapat disebabkan oleh dehidrasi berat, diare berat atau juga akibat kehilangan darah yang disebabkan perdarahan.

BACA JUGA:Ciri-ciri Orang Alami Gagal Ginjal Kronis, dari Kaki Bengkak hingga Kencing Berdarah

Mereka yang punya luka bakar berat, pernah menjalani operasi tertentu, atau menggunakan obat-oabtan tertentu seperti aspirin, ibuporfen, naproxen hingga obat darah tinggi, berpotensi alami gangguan aliran darah ke ginjal, sebabkan gagal ginjal akut.

Selain karena di atas, gagal ginjal akut akibat gangguan aliran darah ke ginjal dapat disebabkan oleh masalah jantung, seperti gagal jantung dan serangan jantung.  

Mereka yang mengalami sepsis atau syok anafilaktik, juga berpotensi alami gagal ginjal akut akibat gangguan aliran darah ke ginjal.

Sementara pada kasus gagal ginjal akut akibat penyumbatan saluran urine, hal ini bisa disebabkan oleh keberadaan batu ginjal, tumor di saluran kemih, ginjal dan organ di sekitarnya.

BACA JUGA:Harus Tau! Efek Samping Cuci Darah pada Penderita Gagal Ginjal, Salah Satunya Sakit Pinggang

Mereka yang mengalami perlengketan saluran kemih, pembesaran prostat, gangguan saraf di kandug kemih, atau pernah menjalani operasi panggul, berpotensi alami gagal ginjal akut akibat penyumbatan saluran urine.

Pada kasus ginjal rusak, penyebabnya sangatlah banyak, di antaranya adalah radang saringan ginjal, kerusakan serat-serat otot, penyumbatan aliran darah ke ginjal, sindrom tumor lisis, paparan racun logam berat, minum minuman beralkohol dan masih banyak lainnya.

Daftar Gejala Gagal Ginjal Akut adalah meliputi:

•    Jumlah urine dan frekuensi buang air kecil menurun
•    Pembengkakan tungkai akibat penumpukan cairan
•    Napas sesak
•    Tubuh mudah lelah
•    Irama jantung terganggu
•    Ada sensasi tekanan di dada
•    Napas bau tak sedap
•    Kulit gatal atau ruam
•    Napsu makan hilang
•    Mual dan muntah
•    Demam
•    Sakit perut dan punggung
•    Tremor di tangan
•    Nyeri sendi akibat pembengkakan
•    Kejang
•    Koma

Dengan mengenali keberadaan masalah ginjal sedari awal, orangtua atau orang dewasa dapat menghindari masalah yang lebih serius disebabkan masalah ginjal.

Gagal Ginjal Kronis

Ada sebuah pertanyaan yang sampaikan seorang di forum Tanya Dokter. Pertanyaan itu adalah apakah penderita gagal ginjal kronis bisa sembuh?

Jawabnya menurut ahli tentu saja tidak. Mengapa demikian? Ini penjelasan dr. Tirtawati Wijaya, SE.

“Karena ginjal tergolong organ yang tidak meregenerasi diri, kerusakan ginjal umumnya tidak dapat diperbaiki,” kata dr. Tirtawati Wijaya, SE, seperti dikutip FIN dari Alodokter.

“Namun bila penyakit ginjal dideteksi di stadium awal, umumnya dapat dilakukan penanganan dini sehingga kerusakan ginjal lebih lanjut dapat dicegah dan fungsinya yang masih tersisa bisa dipertahankan tanpa mengganggu kualitas hidup penderita,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, dr. Tirtawati juga menjelaskan soal tindakan cuci darah atau dialisis, dan bahwa mereka yang gagal ginjal akut, hanya perlu melakukan proses ini untuk sementara waktu.

Meski begitu, ada juga yang diwajibkan untuk mencuci darah mereka seumur hidup.

“Pada gagal ginjal akut, ginjal mengalami gangguan fungsi sementara waktu, namun belum mengalami kerusakan. Cuci darah tetap harus dilakukan untuk mengeluarkan zat racun dari dalam tubuh”.

“Bila tidak dilakukan dialisis, zat racun ini dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, bahkan kematian. Setelah penyebab gagal ginjal akut teratasi, dan ginjal dapat kembali menjalankan fungsinya, maka dialisis dapat dihentikan”.

Itu jika bicara gagal ginjal akut. Pada kasus gagal ginjal kronis, lanjut dia, kerusakan ginjal sudah masuk pada level para dan nyaris tidak lagi berfungsi.

Tindakan cuci darah ini bagi penderita gagal ginjal kronis adalah untuk menyambung nyawa, dan bahwa tanpa cuci darah, penderita gagal ginjal berpotensi kehilangan nyawa mereka dalam waktu satu tahun (tergantung tingkat keparahan kondisinya).

“Sebaliknya, bila melakukan dialisis secara rutin dan tepat waktu, pasien dapat hidup sebagaimana layaknya orang yang masih berfungsi ginjalnya. Pasien dengan gagal ginjal kronis dapat menghentikan dialisis bila berhasil mendapatkan ginjal dari donor.

Jadi kesimpulannya, mereka yang sudah memasuki tahap gagal ginjal kronis adalah mereka dengan kondisi yang tidak bisa disembuhkan, akan tetapi bisa dibantu dengan dialisis atau cuci darah.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: