Soal Penanganan Kemiskinan, Anies: Jangan Cuma Bersifat 'Kosmetik', Pastikan Kolamnya Masih Ada

Soal Penanganan Kemiskinan, Anies: Jangan Cuma Bersifat 'Kosmetik', Pastikan Kolamnya Masih Ada

Gubernur DKI Anies Baswedan (kanan) menikmati pemandangan Patung Selamat Datang dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) dari dek Halte TransJakarta Bundaran HI di Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Di akhir masa jabatannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan agar penanganan kemiskinan dilakukan dengan kerja sama bukan kolaborasi "kosmestik".

"Kalau sifatnya kosmetik itu upacaranya kelihatan kolaboratif tapi 'action'-nya sendiri-sendiri. Substantif ini harus serius dikerjakan," kata Anies saat menutup rapat koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Balai Kota Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022.

BACA JUGA:Anies Baswedan Gagal Tanggulangi Banjir DKI, Pengamat: Banjir Berkurang Itu karena Jasa Gubernur Sebelumnya

Selain itu, dalam menangani kemiskinan perlu mengerjakan banyak unsur, bukan hanya melibatkan satu unsur agar komprehensif.

Ia juga meminta agar data terkait kemiskinan dilakukan terintegrasi agar penanganan lebih tepat sasaran.

Anies juga mengusulkan agar dilakukan intervensi kepada penerima bantuan yakni memberikan pemberdayaan kepada penerima bantuan sosial bagi masyarakat kurang mampu.

"Kalau boleh saya usul ke depan gunakan pendekatan pemberdayaan, bukan semata-mata bentuknya bantuan. Kami sering bilang, jangan hanya diberikan 'ikan', berikan 'kailnya'. Tapi berikan 'kailnya' juga tidak cukup, pastikan kolamnya masih ada," ucap Anies.

BACA JUGA:PDIP Berikan Nilai Minus untuk Anies Baswedan selama 5 Tahun Memimpin Jakarta, Ini Alasannya

Pemprov DKI, katanya, telah melakukan upaya pemberdayaan melalui wadah Jakpreneur yang membina pelaku UMKM binaan dan membukakan akses pasar serta modal.

"Memberikan akses pada keuangan, membuka akses pasar, itu yang namanya kolamnya. Kemampuannya, keterampilannya itu kailnya. Kami ingin pemerintah itu memberikan pada yang belum bisa mengail sendiri kailnya," katanya.

Berdasarkan data Pemprov DKI, saat ini sudah ada 332 ribu pelaku usaha mikro dan kecil tergabung dalam wadah Jakpreneur.

Sementara itu, angka kemiskinan di Jakarta mencapai 502 ribu atau 4,69 persen dari total jumlah penduduk DKI berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022.

BACA JUGA:Wanda Hamidah Kutuk Anies Usai Rumahnya Digeruduk Satpol PP: Anda Gubernur Zalim

Apabila dibandingkan pada posisi September 2021, angka kemiskinan di Jakarta mencapai 498,29 ribu orang.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: