Faizal Assegaf Sarankan Surya Paloh Siapkan Pidato Perpisahan dengan Koalisi Pemerintah

Faizal Assegaf Sarankan Surya Paloh Siapkan Pidato Perpisahan dengan Koalisi Pemerintah

Faizal Assegaf. (istimewa for FIN) --

"Seberapa lama manuver Paloh mengobrak-abrik stabilitas kekuasaan Jokowi? Tergantung pada Mega dan Jokowi. Tapi Kedua aktor makin delimatis: Maju kena, mundur kena. Mempertahankan Nasdem duri dalam daging, melepasnya berpotensi picu kekacauan politik ditengah situasi krisis," pungkasnya. 

Sementara itu, politikus NasDem, Bestari Barus mengatakan, NasDem hingga saat ini masih tetap loyal kepada Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga 2024.

Dia mengatakan, NasDem akan terus mengawal pemerintahan Jokowi-ma'ruf hingga akhir masa jabatan nanti.

Dia menjelaskan, komitmen NasDem dibuktikan dengan ikut serta dalam mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah.

Contoh yang terakhir adalah posisi Partai Nasdem saat pemerintah ingin menaikkan harga BBM. Saat itu, Partai Nasdem lah yang pasang badan membela pemerintah. Sementara sejumlah partai koalisi lain justru diam.

Sehingga Bestari bantah dengan mengusung Anies Baswedan diartikan dengan keluar dari koalisi pemerintah.

"Kalau hari ini Partai Nasdem disangkakan lepas dikarenakan kita punya capres sendiri, ini perlu diluruskan. Tidak ada kita keluar atau dikeluarkan dari koalisi. Itu tidak ada. Ini yang perlu diklarifikasi dan tentu Bung Hasto juga perlu melihat bahwa Nasdem cukup menunjukkan kiprahnya di dalam koalisi yang tidak pernah bersebrangan dengan kebijakan yang dilakukan oleh Pak Jokowi,” ujar Bestari. 

Dia menjelaskan, NasDem mengusung Anies sebagai bakal capres di Pilpres 2024 merupakan suatu keniscayaan, karena pemilu mendatang mengharuskan bagi partai politik untuk melakukan penjaringan hingga memutuskan satu nama yang diusung sebagai capres. 

Kata dia, proses untuk menentukan satu nama juga membutuhkan waktu yang cukup panjang. 

"Tidak ujug-ujug. Lagian, batas koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin kan sampai 2024. Nah, untuk 2024 ke 2029 tentu Nasdem butuh waktu yang cepat, supaya bisa menemukan figur terbaik untuk memimpin bangsa Indonesia ke depan. Nasdem mencari pemimpin nasional bukan sekadar petugas partai," tegasnya.

"Perlu digarisbawahi Anies itu untuk periode 2024-2029. Jadi, tidak ada kaitannya dengan koalisi hari ini, karena 2024 tongkat estafet perlu diberikan kepada yang lain,” imbuh Bestari.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: