JAKARTA, FIN.CO.ID - Kebijakan baru TransJakarta dengan memindai dua kali kartu ternyata berdampak komplain dari warga.
Jagat dunia maya menyebut kebijakan tap dua kali (tap-in dan tap-out) membuat saldo penumpang terpotong dua kali.
Menanggapi pemotongan dua kali saldo pada e-money warga, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara.
BACA JUGA: Soal Ijazah Palsu Jokowi yang Kembali Mencuat, UGM Beri Pernyataan Tegas
BACA JUGA:Cuitan SBY: Pemimpin Dunia Save Our World, Turunkan Ego Masing-masing
Dengan tegas dia membantah ada pemotongan saldo uang elektronik pelanggan TransJakarta sebanyak dua kali setelah melakukan tap in dan tap out.
"Tidak ada yang bayar dua kali, sejauh yang saya tahu tidak mungkin bayar dua kali," katanya, Selasa, 11 Oktober 2022.
Menurut dia, kebijakan itu dilakukan untuk penerapan sistem transportasi terintegrasi.
BACA JUGA: Beredar Kabar, Politisi Kebon Sirih Tidak Suka Figur Pj Gubernur Heru Budi, Ada Apa?
BACA JUGA:Teddy Minahasa Putra, Pernah Berkontribusi Untuk Arema dan Kini Ditunjuk Jadi Kapolda Jatim
"Dengan sistem terintegrasi ini kami harus tahu perjalanan orang, dari mana ke mana itu satu sistem yang sangat baik, mengintegrasikan," kata Riza.
Dia meminta manajemen JakLingko dan TransJakarta terus memperbaiki diri agar memberikan kenyamanan bagi pelanggan.
Sebelumnya, PT JakLingko Indonesia selaku anak usaha BUMD DKI yang mengintegrasikan sistem transportasi umum hingga pembayaran, memberlakukan kebijakan satu kartu satu penumpang saat keluar halte atau non halte (Non BRT) mulai Selasa (4/10).
BACA JUGA: Tragis, Guru Silat Tewas di Tangan Orang Gila
Akibat belum tersosialisasi dengan masif, kebijakan itu menyebabkan antrean panjang di sejumlah halte di Jakarta di antaranya Harmoni, Tosari hingga Halte Gatot Subroto Jamsostek yang tergolong memiliki kapasitas ruangan kecil.