Bencana di Tanah Air Selama 2023 Didominasi Banjir, Longsor dan Cuaca Ektrem, Berikut Rinciannya

Bencana di Tanah Air Selama 2023 Didominasi Banjir, Longsor dan Cuaca Ektrem, Berikut Rinciannya

Segera Bawa Mobil ke Bengkel jika Pernah Kena Banjir, Image oleh J Lloa dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem di Tanah Air hingga Sabtu, 15 Oktober 2022. 

Penanggulangan bencana adalah standar pelayanan minimum di daerah. 

BACA JUGA:Percepat Penanganan Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Siagakan Pompa

Untuk itu, pimpinan daerah dan segenap jajaran agar segera melakukan apel kesiapsiagaan dalam rangka mengetahui dan mengecek kesiapan alat, perangkat, dan personel.

"Bersiap untuk menghadapi bencana banjir, longsor akibat cuaca ekstrem," kata Suharyanto, Selasa 11 Oktober 2022.

Menurut data BNPB, kejadian bencana yang dipicu oleh faktor cuaca seperti banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor mendominasi sejak 1 Januari hingga 9 Oktober 2022. 

Bencana banjir terjadi sebanyak 1.083 kali peristiwa, cuaca ekstrem 867 dan tanah longsor 483 kejadian. 

BACA JUGA:Kabar Terbaru Tanah Longsor dan Banjir Bandang Hantam Pemukiman Warga Suku Tengger di Lumajang

Selain itu disusul bencana karhutla sebanyak 239 kejadian, gempabumi dan gunungapi 21, gelombang pasang atau abrasi 21 dan kekeringan 4 kejadian.

Akibat dari rentetan bencana tersebut, sebanyak 160 jiwa meninggal dunia, 28 hilang, 790 luka-luka dan 3.193.001 terdampak bencana. 

Kerugian yang ditimbulkan atas bencana selama 10 bulan ini meliputi 31.170 rumah rusak, 882 fasilitas rusak, 501 fasilitas pendidikan rusak, 306 rumah ibadah rusak, 75 fasilitas kesehatan rusak, 137 kantor rusak dan 137 jembatan rusak.

Lebih mengerucut, Kepala BNPB menerangkan bahwa selama sepekan terakhir, atau tepatnya sejak tanggal 3 sampai 9 Oktober 2022, telah terjadi 66 kejadian bencana hidrometerologi basah yang meliputi 35 kejadian bajir, 16 tanah longsor dan 15 cuaca ekstrem. 

BACA JUGA:Lereng Gunung Semeru Kabupaten Lumajang Longsor Akibat Hujan Deras, Tutup Akses Warga Desa Ranupani

Dari seluruh kejadian itu, ada sebanya 9 jiwa meninggal dunia, 1 hilang dan 151.156 warga terdampak.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: