Temui Menteri PUPR, Wali Kota Tangerang Curhat Soal Layanan PDAM Tirta Banteng Tidak Bisa Optimal

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pada Rabu 5 Oktober 2022. 

BACA JUGA:Peluang Investasi di Kabupaten Tangerang Terbuka Lebar

BACA JUGA:Fantastis, Realisasi Investasi di Kabupaten Tangerang Pada Semester 1 Tahun Ini Tembus Rp8,5 Triliun

Dalam pertemuan itu, Arief menyampaikan beberapa hal terkait pengelolaan pintu air 10 Cisadane yang mempengaruhi produksi air bersih PDAM Tirta Benteng.

Dimana buka tutup pintu air 10 di saat musim hujan membuat intake PDAM Tirta Banteng tidak bisa optimal.

"Masalahnya kalau pintu air 10 dibuka debit airnya berkurang dan kinerja intake yang ada Bendungan Pintu Air Sepuluh hanya bisa bekerja 50 persen," ucap Arief kepada Basuki. 

"Sedangkan intake yang di Babakan jadi tidak berfungsi," imbuhnya.

BACA JUGA:Jamaah Gagal Umroh Gegara Vaksin Meningitis Kosong, Kemenag Kabupaten Tangerang Mengaku Belum Terima Laporan

BACA JUGA:Tak Efektif, 80 PJU di Kabupaten Tangerang Direlokasi Dishub

Akan tetapi, lanjut Arief, kalau pintu airnya tidak dibuka akan ada beberapa wilayah yang tergenang.

Untuk itu diperlukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut. 

"Ini perlu penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan ekses lain," katanya

Arief juga mengusulkan kepada Kementerian PUPR untuk dapat segera melakukan pengerukan dan pembersihan sedimentasi yang ada di Sungai Cisadane. 

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Hujan Disertai Angin Kencang Tumbangkan Sejumlah Pohon di Kabupaten Tangerang

BACA JUGA:Kasus Positif Covid-19 di Kota Bekasi Sudah Terkendali, Siap Jika Jokowi Ingin Akhiri Status Pandemi

Agar daya tampung sungai mengalami peningkatan dan secara langsung berpengaruh pada pasokan air baku yang akan dikelola oleh PDAM Tirta Benteng

"Usulan lainnya adalah dengan membangun satu bendungan baru setelah Bendungan Pintu Air 10," pungkasnya

Sebagai informasi, layanan PDAM Tirta Benteng dalam beberapa hari terakhir sering mengalami gangguan karena tidak optimalnya produksi air bersih akibat dari berkurangnya debit air Cisadane.

PDAM Tirta Benteng pun sudah menerjunkan mobil tanki air ke beberapa wilayah yang terdampak.