Mengejutkan! Begini Denny Siregar Usul Jenaka ke KPK yang Kesulitan Periksa Tersangka Lukas Enembe

Mengejutkan! Begini Denny Siregar Usul Jenaka ke KPK yang Kesulitan Periksa Tersangka Lukas Enembe

Produser film dan pegiat media sosial Denny Siregar.-Screenshot YouTube/2045 TV-

BACA JUGA:Penyakit Lukas Enembe Bikin Penasaran, KPK Akan Gandeng IDI

"Jika tidak ada tanggapan, maka langkah hukum pencemaran nama baik akan kami tempuh," lanjutnya di Manokwari, Senin, 26 September 2022 malam WIB.

Waterpauw mengatakan, bahwa somasi terhadap tim kuasa hukum LE merupakan mekanisme (hak jawab) atas tudingan sepihak yang dinilainya sebagai wacana kosong tak berdasar dan berpotensi pencemaran nama baik.

"Saya mengingatkan tim kuasa hukum LE, agar tidak terlalu jauh membuat wacana yang tidak berdasar, tetapi hadapilah proses hukum yang sedang berjalan," ucap Waterpauw.

Diberitakan sebelumnya, pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, Stephanus Roy Rening menilai penetapan tersangka kasus dugaan korupsi terhadap kliennya merupakan politisasi.

BACA JUGA:Kuasa Hukum Sebut Lukas Enembe Sakit, KPK: Tak Temukan Buktinya

Stephanus membeberkan, pada tahun 2021, pemerintah pusat melobil Lukas Enembe untuk posisi Wakil Gubernur Papua yang hingga saat ini masih kosong karena Wagub sebelumnya, Klemen Tinal, meninggal dunia pada 21 Mei 2021.

Roy mengatakan, dua utusan Istana, yakni Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menemui Lukas Enembe dan  melobi kursi Wagub Papua agar diisi oleh Paulus Waterpau.

"Pak Tito bintang 4, bersama dengan Menteri Investasi Pak Bahlil, datang secara khusus ke Papua pada 10 Desember tahun 2021," ujar Stephanus.

"Meminta agar katanya pemerintah pusat meminta Pak Gubernur terima Paulus Waterpau jadi Gubernur untuk menggantikan bapak Klemen Tinal," tambahnya dalam wawancara eksklusif KompasTV tepatnya program Rossi, Jumat, 23 September 2022.

BACA JUGA:Lukas Enembe Tak Penuhi Panggilan Pemeriksaan, KPK Ancam Kuasa Hukum Pasal Obstruction of Justice

Bukan saja pada tahun 2021, di tahun 2017 juga ada kejadian yang sama. Kepala Badan Intelijen (BIN) Budi Gunawan bersama Tito Karnavian melobi Lukas Enembe agar bisa berpasangan dengan Waterpau pada Pilkada 2017 lalu. 

"Bagaimana bisa seorang kepala BIN ikut mengintervensi situasi kehidupan politik di tanah Papua," beber Stephanus.

"Dan mereka meminta Pak Lukas menandatangani poin keenam salah satunya adalah meminta supaya Paulus Waterpau diterima sebagai Wakil Gubernur Lukas Enembe," tutupnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: