Natalius Pigai Ungkap Sindiran Menohok ke Luhut yang Sebut Kalau Bukan Orang Jawa Tak Bisa Jadi Presiden

Natalius Pigai Ungkap Sindiran Menohok ke Luhut yang Sebut Kalau Bukan Orang Jawa Tak Bisa Jadi Presiden

Mantan Komisioner Komnas HAM (2012-2017) Natalius Pigai.-Screenshot YouTube/Tribunnews-

BACA JUGA:Obrolan Luhut dan Rocky Gerung: Anda Bebas Kritik Saya, Presiden Dibilang Dungu Nggak Masalah, Walaupun...

“Apa harus jadi presiden aja kau bisa mengabdi? Harus tahu diri juga lah, kalau kau bukan orang Jawa. Ini bicara antropologi," kata Luhut saat beerbincang dengan pengamat politik Rocky Gerung seperti dikutip melalui akun YouTube RGTV Channel.

"Kalau Anda bukan orang Jawa dan pemilihan langsung hari ini, udah lupain deh. Enggak usah kita memaksakan diri kita, sakit hati,” tambahnya, Kamis, 22 September 2022.

Luhut mencontohkan dirinya juga dari luar Jawa dan dia juga minoritas. Jadi tidak berambisi menjadi presiden karena tahu diri. 

“Ya termasuk saya. Saya double minoritas. Sudah Batak, Kristen lagi. Jadi saya bilang sudah cukup itu, kita harus tahu,” ucap Luhut.

BACA JUGA:Saat Luhut Panjaitan Puji Rocky Gerung: Saya Melihat Anda Hebat

Luhut juga mengatakan bahwa setiap manusia sudah ditakdirkan dengan jabatannya termasuk menjadi presiden. Kata dia itu sudah skenario Tuhan.

"Presiden hanya satu loh. Dan itu menurut saya sudah takdir alam. Tuhan punya mau itu. Good scenario," tutur Luhut.

"Jadi kita boleh bersaing dan melakukannya (mencalonkan diri), tapi harus mengenali diri kita dulu. Benar kata Sun Tsu, kenali dirimu, kenali musuhmu, 100 kali kau perang, 100 kali kau menang," sambungnya.

Pada kesempatan itu, Luhut juga menyinggung Rocky Gerung yang kerap mengkritik pemerintah termasuk kritik dirinya.

BACA JUGA:Luhut Bilang Orang Luar Jawa Harus Tahu Diri Tidak Bisa Jadi Presiden, Faizal Assegaf: Sangat Rasis!

“Terus terang saya melihat Anda itu hebat, saya kira kita baru bertemu dua kali," ujar Menko Marves tersebut.

"Anda kritik saya banyak, Anda kritik pemerintah juga banyak, kritik presiden juga banyak. It’s oke, this is demokrasi,” lanjutnya.

Sekadar diketahui, kursi Presiden sejak kemerdekaan RI 1945 hingga saat ini hampir selalu diduduki oleh para tokoh berdarah Jawa. 

Mulai dari Soekarno yang berasal dari Blitar, Soeharto dari Bantul, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Jombang, Megawati Soekarnoputri kelahiran Yogyakarta, Susilo Bambang Yudhoyono dari Pacitan, dan Joko Widodo asal Surakarta. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: