Mau Liburan ke Jepang? Bulan Depan Pembatasan Kunjungan Turis Mancanegara Mulai Kendor

Mau Liburan ke Jepang? Bulan Depan Pembatasan Kunjungan Turis Mancanegara Mulai Kendor

Jepang, Sakura | Image oleh Pexels dari Pixabay--

Padahal sebelum pandemi, Jepang kedatangan lebih dari 80 ribu orang sehari. 

Dalam pidatonya di Bursa Efek New York pada Kamis (23/9), Kishida menegaskan, Jepang akan menyelaraskan kebijakannya dengan negara-negara G7 lainnya.

"Kami adalah bangsa yang berkembang melalui arus bebas orang, barang, dan modal. Pandemi Covid, tentu saja mengganggu semua manfaat ini. Karena itu, kami akan melonggarkan pembatasan Covid, agar setara dengan Amerika Serikat," kata Kishida, seperti dikutip Reuters, Kamis (23/9/2022).

Sebelum pandemi, Jepang memiliki perjanjian pengabaian visa dengan hampir 70 negara dan wilayah, termasuk Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan banyak tetangga Asia.

(BACA JUGA:Genjot Digitalisasi Ekosistem Pariwisata, Telkom dan Injourney Kembangkan Tourism Collaborative Platform)

Berbagai lobi yang dilakukan kalangan bisnis dan perusahaan perjalanan telah mendesak pemerintah Jepang, untuk melonggarkan kontrol perbatasannya lebih cepat.

Langkah yang tidak sejalan dengan mitra dagang utama, dapat menyebabkan Jepang tertinggal secara ekonomi.

Mata uang Jepang yang kini melemah melewati level psikologis penting 145 yen terhadap dolar AS pada Kamis (22/9), telah membuat wisata dan aneka pembelian asing di Negeri Sakura, menjadi yang termurah dalam beberapa dekade terakhir.

Kebijakan pelonggaran Covid juga akan menghapus batas harian kedatangan ke Jepang, yang saat ini hanya dibatasi 50 ribu orang.

(BACA JUGA:Waduh, Jelang Balapan Akhir Pekan Nanti Sirkuit Motegi Jepang Malah Kebakaran)

Aturan di hotel juga akan direvisi. 

Sehingga, bisa menolak tamu yang tidak memakai masker, sebagai bagian dari pelaksanaan Protokol Covid.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: