Luhut Sebut Orang Luar Jawa Mustahil Jadi Presiden, Fadli Zon: Katanya Jangan Pakai Politik Identitas?

Luhut Sebut Orang Luar Jawa Mustahil Jadi Presiden, Fadli Zon: Katanya Jangan Pakai Politik Identitas?

(Kiri) Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Fadli Zon-@fadlizon-Instagram

Pada April 2022 lalu, lembaga penelitian kebijakan dan opini publik Populi Center mencoba membuat survei yang berbeda yakni terkait calon presiden dari luar suku Jawa.  

Hasilnya, mayoritas masyarakat setuju dengan ide bahwa Presiden Indonesia berasal dari luar suku Jawa. 

“Ketika masyarakat ditanya apakah setuju atau tidak setuju apabila suku yang berasal dari luar Jawa menjadi Presiden Indonesia, masyarakat menjawab setuju sebesar 68,4 persen (sangat setuju sebesar 6,2 persen, setuju sebesar 62,2 persen),” ujar peneliti sekaligus Deputi Direktur Eksekutif Populi Center, Rafif Pamenang Imawan, dalam diskusi virtual pada Ahad, 24 April 2022.

Sementara angka yang kurang setuju hanya sebesar 14,6 persen dan tidak setuju sebesar 11 persen dan sebesar 6 persen menjawab tidak tahu/ tidak jawab.

(BACA JUGA:Kronologi Hakim Agung Sudrajad Dimyati Terseret OTT KPK Hingga Jadi Tersangka Bersama 9 Orang Lainnya)

Survei itu digelar pada 21-29 Maret 2022 dengan sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar secara proporsional di 34 Provinsi di Indonesia. 

Pemilihan responden dilakukan dengan metode acak bertingkat (multistage random sampling).

Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka muka secara langsung. Populi mengklaim margin of error survei ini kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Anggota DPR Fraksi Partai Golkar, Melki Laka Lena, yang ikut dalam diskusi tersebut mengatakan bahwa hasil survei itu menunjukkan kematangan dalam demokrasi penduduk yang semakin baik. Menurut Melki, informasi tersebut patut didengarkan.

“Ada 68 persen yang mengatakan tidak memilih berdasarkan asal dari suku mana, ini menunjukkan bahwa pubik sudah betul-betul tidak lagi berada pada persepsi ataupun perilakukan atau perspektif politik lama,” tutur dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: