Rakata Banner Detail

Fakta Baru Kecelakaan Nagreg: Kolonel Priyanto Dalang Pembuangan Jasad, Paksa Anak Buah Tutup Mulut

Fakta Baru Kecelakaan Nagreg: Kolonel Priyanto Dalang Pembuangan Jasad, Paksa Anak Buah Tutup Mulut

    JAKARTA - Kolonel Infanteri Priyanto, bersama dua oknum Anggota TNI lainnya, Kopral Dua (Kopda) Andreas Dwi Atmoko, dan Kopda Ahmad Sholeh, telah dijadikan tersangka kasus kecelakaan di Nagreg pada 8 Desember 2021, sekaligus tersangka pelaku pembuangan jasad korban kecelakaan atas nama Handi dan Salsabila, ke Sungai Serayu di Banyumas Jawa Tengah. Ternyata, Kolonel Inf Priyanto diduga sebagai dalang dari perbuatan biadab tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Priyatno  yang memerintahkan dua Anggota TNI lainnya untuk membuang korban yang tertabrak oleh mobil Isuzu Panther warna hitam yang ia dan dua rekannya tumpangi dari Jakarta. Salah satu tersangka yaitu Kopda Andreas Dwi Atmoko yang merupakan anggota Kodim 0730/Gunungkidul, saat diperiksa secara intensif di Kodam IV/Diponegoro, Semarang mengaku, setelah mobil mereka menabrak sejoli itu, ia sempat menyarankan kepada Kolonel Inf Priyanto, agar membawa sejoli itu ke rumah sakit atau minimal ke puskesmas terdekat. Akan tetapi, anjuran dari Kopda Dwi Atmoko diduga tidak diindahkan oleh Kolonel Priyanto. Dengan pangkat dan jabatannya yang jauh lebih tinggi, Kolonel Priyanto diduga menampik saran itu, dan sebaliknya ia pun mengajak dua bawahannya itu untuk membuang jasad sejoli remaja yang malang itu ke aliran Sungai Serayu di Cilacap, dalam perjalanan mereka menuju Yogyakarta. BACA JUGA: Ini Pengakuan Kolonel yang Nabrak Sejoli di Nagreg Lalu Dibuang di Banyumas 4 Fakta Kecelakaan Sejoli di Nagreg Oleh Oknum TNI, Nomor 3 Bikin Kapok Kisah Pilu Salsabila, Korban Kecelakaan Nagreg yang Dibuang ke Sungai Mirisnya, mereka membuang jasad kedua korban dari atas jembatan layaknya membuang sampah. "Dibuang ke sungai Serayu dari atas jembatan," kata Kopda Dwi Atmoko dalam pengakuannya. Kopda Dwi Atmoko melanjutkan, dalam proses membuang jasad sepasang remaja itu, ia dan Kolonel Priyanto menunggu dari luar mobil, sedangkan Kopda Ahmad Sholeh menyorongkan mayat dari dalam mobil. Priyanto Meminta Anak Buah Tutup Mulut Usai membuang jasad sejoli itu, Kolonel Priyanto, meminta mereka untuk tutup mulut. "Kolonel Inf Priyanto mengatakan agar kejadian itu jangan diceritakan kepada siapapun," ujar Kopda Dwi Atmoko dalam penyidikan. Rumah Kolonel Inf Priyanto sendiri diketahui berada di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY. Mereka bertiga tiba di rumah Kolonel Priyanto pada Kamis pagi (9/12/2021) sekitar pukul 03.30 WIB. Kopda Dwi Atmoko dan Kopda Ahmad Sholeh hanya mampir sebentar, lalu mereka pulang ke rumah masing-masing. Sepak Terjang Kolonel Priyanto di MIliter Kolonel Priyanto sendiri bukan orang sembarangan di instansi TNI AD. Dia punya jabatan yang cukup mentereng. Terakhir, Kolonel Inf Proyanto menjabat sebagai Kepala Seksi Intel Komando Resor Militer (Korem) 133/Nani Wartabone, Gorontalo, di bawah Kodam XIII/Merdeka, Manado. Pada tahun 2015 hingga 2016, Priyanto pernah menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) Gunungkidul, DIY, di bawah satuan Kodam IV/Diponegoro yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah. Setelah jadi Dandim Gunungkidul, lulusan Akademi Militer tahun 1994 ini kemudian dipromosikan sebagai Inspektur Utama Umum Inspektorat Kodam IV/Diponegoro pada April 2019, dan pangkatnya pun naik dari letnan kolonel menjadi kolonel, sebelum akhirnya dia ditunjuk sebagai Kasi Intel Korem 133/Nani Wartabone, Gorontalo. (git/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: