Benarkah Vape Bisa Picu Kanker? Ini Kata Dokter

Benarkah Vape Bisa Picu Kanker? Ini Kata Dokter

Ilustrasi rokok elektrik (Vape)--

JAKARTA, FIN.CO.ID- Rokok elektrik atau vape walau tidak memiliki kandungan nikotin sebanyak rokok konvensional tetap menyebabkan masalah pada kesehatan mulai dari batuk hingga potensi kanker paru. 

“Pada vape terdapat kandungan karsinogen dan nikotin yang berpotensi menyebabkan iritasi tenggorokan dan gangguan saluran pernapasan," kata Medical Underwriter Sequis dr Debora Aloina Ita Tarigan, Rabu 14 September 2022.

Debora menjelaskan paparan rokok asap vape tidak hanya berbahaya bagi penggunanya tapi juga bagi sekelilingnya terutama anak-anak karena daya tahan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa.

Asap vape juga dapat menempel pada permukaan benda dan berpotensi masuk ke dalam organ tubuh.

(BACA JUGA:EVALI Nama Kondisinya, Efek Buruk dari Kebiasaan Menghisap Vape)

(BACA JUGA:Cuan Nih! Produsen Vape China Bangun Pabrik Rp1,2 Triliun di Jatim)

Menurut Debora, asap atau uap dengan nikotin yang terkandung dalam vape dapat menyebabkan adiksi jangka panjang karena paparan asap rokok konvensional maupun vape, termasuk juga polutan, bahan kimia, atau radiasi dapat menyebabkan radang dan iritasi pada paru.

Peradangan ini dapat berlangsung singkat hingga kronis. Kemudian, apabila terjadi iritasi berkepanjangan maka berpotensi merusak organ pernapasan dan memicu penyakit kritis, seperti kanker paru kronis dan penyakit jantung.

“Gejala kanker paru biasanya tidak dapat dideteksi cepat dan awam, dibutuhkan serangkaian pemeriksaan fisik maupun laboratorium, seperti pemeriksaan dahak, X-Ray, CT scan paru, biopsi paru dan bronkoskopi untuk menegakkan diagnosis kanker paru," ujar Debora.

Debora menyarankan para perokok dan pengguna vape meninjau kembali kebiasaan mereka dengan mengurangi hingga benar-benar berhenti merokok dan menggunakan vape.

(BACA JUGA:Liquid Vape Sudah di Restui Bea Cukai)

(BACA JUGA:Polisi Gerebek Pabrik Liquid Vape Narkoba)

Dia juga mendorong masyarakat menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, dan diimbangi dengan istirahat yang cukup.

Masyarakat juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah kanker paru, mulai dari pemeriksaan kesehatan standar hingga rontgen dada atau CT scan paru.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: antara