Kenaikan Tarif Tak Memuaskan, Driver Taksol se-Jabodetabek Siap-Siap Geruduk ke Kantor Manajemen

Kenaikan Tarif Tak Memuaskan, Driver Taksol se-Jabodetabek Siap-Siap Geruduk ke Kantor Manajemen

Ilustrasi unjuk rasa. (ist)--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kenaikan harga BBM mempengaruhi nasib para driver taksi online (Taksol). 

Meski terdapat kenaikan tarif ojol untuk menyesuaikan dengan kebijakan kenaikan harga BBM, namum belum bisa memuaskan.

Sebab, kenaikan tarif ojek online belum sesuai dengan pemenuhan kebutuhan akibat kenaikan harga BBM.

(BACA JUGA:Istri Perwira Polisi Nggak Malu Jadi Driver Taksi Online: Ini Pekerjaan Halal)

Karena itu, para driver Taksol berencana menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Grab Indonesia dan Gojek Indonesia, Senin (12/9/2022).

Terdapat 2 hal yang akan menjadi tuntutan para driver Taksol.

Menurut Sekjen Perkumpulan Armada Sewa (PAS) Indonesia Wiwit Sudarsono, kenaikan tarif 8% terbilang kecil.

Sehingga para driver meminta aplikator memotong platform fee aplikator maksimal sebesar 15 persen.

(BACA JUGA:Begini Ciri-ciri Terduga Pelaku Pembegalan Sopir Taksi Online di Tambun Utara, Postur Kurus dan...)

“Ini Demo pengemudi roda empat (taksol) se-Jabodetabek," ujar Wiwit.

Para driver Taksol menyesalkan,  penyesuaian tarif ojol yang telah diumumkan pemerintah pada Rabu lalu mengecualikan kenaikan tarif taksi daring.

Terlebih kenaikan sebesar 8% sangat jauh dari harapan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno menjelaskan perhitungan jasa ojek online telah ditetapkan sejak tahun 2019 lalu melalui Keputusan Menteri Perhubungan No KP 548 Tahun 2020 soal besaran Tarif Jasa Ojol dengan aplikasi yang kemudian di ubah menjadi KP 564 Tahun 2022.

(BACA JUGA:Sopir Taksi Online Jadi Korban Percobaan Pembegalan di Kota Bekasi, Pelaku Ancam Pakai Cutter dan Obeng)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: