Atasi Krisis Keuangan,Kata Pengamat, Jokowi Punya Peluang Emas Mendayagunakan Dana CGA

Atasi Krisis Keuangan,Kata Pengamat, Jokowi Punya Peluang Emas Mendayagunakan Dana CGA

BRI terus mendukung akselerasi inklusi keuangan di Tanah Air, sejalan dengan salah satu fokus utama Presidensi G20 tahun ini, yakni financial inclusion.--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Wafatnya Ratu Elizabeth diumumkan melalui jenjang pemerintahan sampai ke publik dengan menggunakan kata sandi London Bridge is Down.

“Walau hanya bersifat protokoler, namun penggunaan kata sandi ini pasti menimbulkan tanda tanya. Bukan saja di Inggris tapi mungkin juga di belahan dunia lainnya,” ujar Pengamat Kebijakan Publik Amir Hamzah, Sabtu (10/9/2022).

Di luar posisinya sebagai Ratu Inggris, kata Amir, Ratu Elisabeth juga kepala Nngara dari belasan Negara Persemakmuran seperti Kanada, Australia, Selandia Baru dan Malaysia.

(BACA JUGA:Jokowi di Rakernas III PAN: Harus Siap Hadapi Tantangan Baru, Ancaman Krisis Pangan, Energi, Keuangan)

Dengan wafatnya Sang Ratu Inggris besar kemungkinan akan memunculkan realitas baru pada tataran global baik yang menyangkut aspek politik, ekonomi, maupun strategi.

Kemungkinan itu antara lainnya berkaitan dengan posisi Ratu Elizabeth yang belum umum diketahui yaitu posisinya sebagai ketua Komite 300.

Dalam poisisnya sebagai ketua Committee 300, sudah pasti Ratu Elizabeth punya hubungan yang erat dengan pemilik Bank of England.

Bahkan, mungkin juga dengan The Fed dan Bank of International Settlements yang berpusat di Swiss.

(BACA JUGA:Mitigasi Risiko Korupsi di Tengah Krisis, B20-G20 Tingkatkan Strategi Integritas dan Kepatuhan Dunia Bisnis)

“Dalam posisi sebagai Ketua Komite 300 tentu Ratu Elizabeth pasti mengetahui tentang eksistensi dari Global Collateral Account (GCA) dengan Nomor Rekening 103357777 atas nama Inderawan Hery Widyanto (IHW),” ujar pria yang juga berposisi sebagai Juru Bicara The Collateral House ini.

Dalam sepuluh hari kedepan, msambung Amir, Pangeran Charles akan dikukuhkan sebagai Raja Inggris.

Charles akan mengusung nama Charles III.

Pertanyaan yang timbul adalah apakah setelah menjadi raja, Yang Mulia Charles III, juga akan ditetapkan sebagai ketua Komite 300.

(BACA JUGA:Jokowi: Ekonomi RI Berhasil Tumbuh Positif di Tengah Beratnya Krisis Global)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: