Pengakuan Pencatut 199 Nama Anggota Polri Ajukan Kredit ke BPR: Sistem Bank Ini Bobrok

Pengakuan Pencatut 199 Nama Anggota Polri Ajukan Kredit ke BPR: Sistem Bank Ini Bobrok

Mantan Bendahara Direktorat Shabara Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat I Made Sudarmaya (kanan) bersumpah di hadapan majelis hakim untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya sebagai saksi di persidangan kasus korupsi kredit fiktif BPR Cabang bat--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Mantan Bendahara Direktorat Shabara Polda NTB I Made Sudarmaya mengakui perbuatan telah mencatut 199 nama anggota Polri.

Pencatutan 199 anggota Polri tersebut untuk pengajuan kredit di Bank Perkreditan Rakyat Cabang Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, yang mengakibatkan kerugian negara senilai Rp2,38 miliar.

(BACA JUGA:Parodi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat Tampil Mesra di Rekonstruksi Beredar di Medsos, Mirip Gak Sih?)

"Saya pinjam nama anggota supaya dapat kredit," kata Sudarmaya saat hadir sebagai saksi kelima pada sidang perkara korupsi kredit fiktif BPR di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Mataram, Kamis (8/9) jelang tengah malam.

Dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua I Ketut Somanasa, saksi Sudarmaya yang memberikan kesaksian sekitar pukul 23.30 Wita itu turut menyampaikan bahwa dirinya mendapat kemudahan mencatut nama anggota Polri dengan memanfaatkan jabatan bendahara.

"Kan setiap tahun ada perbaikan identitas, termasuk slip gaji anggota, saya punya (data)," ujarnya.

Peluang itu pun terbuka lebar setelah pimpinan BPR Cabang Batukliang datang ke Polda NTB untuk menawarkan kerja sama. 

(BACA JUGA:Kapolri Buka Peluang Polwan Jadi Kapolda, DPR Beri Respon Begini)

Sudarmaya mengingat itu berlangsung pada tahun 2009.

"Saat itu saya diberikan kemudahan pihak bank. Yang penting waktu itu administrasi terpenuhi," ucapnya.

Dengan mendapat kemudahan dari pihak bank, Sudarmaya mengaku menjalankan modus catut nama anggota Polri itu hingga tahun 2017.

"Cara pengajuan kredit itu bertahap, tidak langsung jadi sekali mengajukan nama 199 anggota. Awalnya hanya empat hingga 10 nama, itu tiap bulan," kata pria yang kini bertugas di Polres Bima Kota.

(BACA JUGA:Lewat Patroli Darat, Bea Cukai Gagalkan Peredaran Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal di Jawa Tengah)

Kemudian uang yang diterima dari hasil pencairan kredit tersebut digunakan Sudarmaya untuk biaya pinjaman ke anggota lain.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: