Partai Amplop

Partai Amplop

Suharso Monoarfa (istimewa) --

"Masih banyak yang ikut saya. Dari pengurus yang ada, lebih banyak yang memihak saya," ujar Suharso. "Termasuk sekjen partai," tambahnya. Dari 46 orang pengurus, kata Suharso, setidaknya 28 orang memihak dirinya. "Lebih separo," katanya. 

Pengurus baru itu sudah mengirim surat ke Kementerian Hukum dan HAM. Mereka minta pengesahan. Suharso juga sudah berkirim surat ke alamat yang sama: agar menolak permintaan mereka.

"Kan sesama menteri. Tinggal telepon...," tukas saya.

"Ya... saya sudah telepon. Saya bilang ke beliau kalau permintaan mereka dipenuhi kita tidak berteman lagi," ujar Suharso.

Maka kedudukan pemerintah kini jadi penentu. Sekaligus kita-kita bisa melihat: pihak mana yang sebenarnya mendapat restu.

Yang satu anggota kabinet presiden. Satunya lagi dewan pertimbangan presiden. Sama-sama bagian dari pemerintah. Sama-sama pengusaha. Sama-sama kaya. 

Restu –bukan nama bus antarkota– kelihatannya masih penting di zaman ini. Restu itu pula yang dimainkan agar Muskernas bisa  dilaksanakan. "Saya juga mendengar Muskernas itu dilakukan dengan cara menyebar isu sudah mendapat restu," ujar Suharso. "Kita lihat saja siapa yang benar," katanya.

Masih seru ternyata. 

Suharso pun siap berjuang sampai  ke arena hukum. "Saya sudah tunjuk Pak Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum," kata Suharso.

Suharso pun melakukan klarifikasi soal amplop kiai yang ia ucapkan. Yang kemudian diviralkan. Heboh. Yang membuat ia dianggap menghina kiai. 

KPK memang sering mengadakan acara pembekalan anti korupsi. Suharso sendiri salah satu ketua gugus tugas pemberantasan korupsi. KPK bertanya padanya pihak mana yang diutamakan untuk program pembekalan itu.

"Partai politik," jawab Suharso. Dasar pertimbangannya: presiden itu disiapkan dan dipilih oleh partai. Para anggota DPR disiapkan oleh partai. "Partai-partai harus benar dulu," katanya.

Karena itu KPK mengundang para pengurus partai. Secara bergelombang. Giliran gelombang PPP, Suharso ikut hadir. "Baru saya ketua umum partai yang ikut hadir di forum KPK seperti itu," kata Suharso.

Tiga pembicara tampil: ketua KPK, wakil ketua bidang pendidikan dan pencegahan, dan ketua umum partai.

"Ucapan saya itu sebenarnya untuk merespons pidato wakil ketua KPK Kiai Nurul Gufron," ujar Suharso. "Saya memang memanggil beliau kiai. Beliau itu anak kiai terkemuka dari Sumenep," tambahnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Jaga Hati

1 hari

Nilai 95

6 hari

Nilai Nol

1 minggu

Perang Bukan

1 minggu

Fokus Tiga

1 minggu