Eks Waketum Gerindra Beri Respons Menggegerkan Pasca Jokowi Resmi Naikkan Harga BBM

Eks Waketum Gerindra Beri Respons Menggegerkan Pasca Jokowi Resmi Naikkan Harga BBM

Eks Waketum Gerindra Arief Poyuono.-Screenshot YouTube/Najwa Shihab-

(BACA JUGA: Ini Beberapa Tuntutan Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan BBM di Bekasi )

"Cuma bedanya saat BBM naik, Demokrat dan kepala daerah dari Demokrat tidak demo tolak kenaikan BBM, juga Adian Napitulu tidak demo nolak kenaikan BBM di Gedung DPR," tambahnya.

Lebih lanjut, menurut Arief Poyuono, kader Partai Demokrat tabah dan tidak menangis di DPR ketika harga BBM naik.

Berikut Harga Terbaru BBM Bersubsidi

Sebelumnya BBM bersubsidi jenis Pertalite naik dari Rp7.650,00 per liter menjadi Rp10 ribu/liter. Kemudian untuk BBM jenis Solar bersubsidi dari Rp5.150,00/liter naik menjadi Rp6.800,00/liter. Dan Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500,00/liter menjadi Rp14.500,00/liter.

Adapun pemerintah memutuskan skema mengalihkan subsidi BBM menjadi bantuan sosial sehingga harga BBM mengalami penyesuaian. 

(BACA JUGA:Jokowi Naikan Harga BBM, Rizal Ramli: Nggak Kreatif, Songong Pula! )

Saat ini besaran subsidi dan kompensasi energi telah mencapai Rp502,4 triliun di APBN 2022, yang terdiri dari subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp293,5 triliun.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan persnya menyebutkan pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. 

Pemerintah, kata Jokowi, telah meningkatkan hingga tiga kali lipat besaran subsidi dan kompensasi energi di APBN 2022.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," ucap Jokowi.

(BACA JUGA:Anthony Budiawan Beri Sindiran Nyelekit Usai Dirjen ESDM 'Tegur' Vivo Jual BBM Murah)

"Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun rupiah dan itu akan meningkat terus," sambungnya.

Tak hanya itu Presiden Jokowi menyebut keputusan untuk menaikkan harga BBM adalah pilihan terakhir pemerintah.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian, dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran," kata Jokowi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: