Ibu Kota Teknologi India Dilanda Banjir

Ibu Kota Teknologi India Dilanda Banjir

Banjir, Ilustrasi oleh Hermann Traub dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebagian besar wilayah Bengaluru, yang dikenal sebagai ibu kota teknologi India, terendam banjir pada hari Senin (05/09) ini.

Banjir mulai merendam kawasan tersebut setelah hujan deras mengguyur kota itu.

Akibat banjir tersebut, lalu lintas kota itu dinyatakan lumpuh. Akibat kondisi ini, para perusahaan yang terletak di kawasan yang terdampak, meminta para pekerjanya untuk work from home.

(BACA JUGA:Jakarta Tingkatkan Waspada Banjir saat Mendekati Puncak Musim Hujan)

Bengaluru  sendiri adalah rumah bagi perusahaan teknologi kenamaan seperti Amazon, Flipkart, dan Wipro.
 
Perusahaan-perusahaan asing ini menjalankan logistik dan operasi mereka dari kawasan tersebut.

Menurut laporan Reuters, beberapa perusahaan ini, termasuk bank investasi Wall Street Goldman Sachs dan perusahaan pengiriman makanan India Swiggy, meminta karyawan untuk bekerja dari rumah.

Lewat media sosial, orang-orang menginformasikan warga lain untuk menghindari rute tertentu karena genangan air yang deras.

Televisi lokal menunjukkan kondisi rendaman air setinggi pinggang dan kemacetan lalu lintas yang panjang.

Pekan Lalu Banjir Hebat Landa Pakistan

Angkatan bersenjata Pakistan selamatkan sekitar dua ribu orang yang terdampar akibat banjir hebat di negara itu.

Seperti dilaporkan Reuters, telah terjadi peningkatan volume air banjir pada haru Jumat ini.

Akibatnya, Pakistan kini harus berurusan dengan masalah banjir. Kondisi ini menurut ahli, disebabkan oleh perubahan iklim.

Kini, sekitar sepertiga wilayah di Pakistan dilaporkan dikepung oleh banjir.

Bencana alam ini disebut ada kaitannya dengan hujan monsun dan gletser yang mencair di pegunungan utara Pakistan.

Akibat banjir hebat ini, setidaknya 1.208 orang harus kehilangan nyawanya. Termasuk di dalamnya 416 anak-anak, sebagaimana diungkap Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA).

Untuk mengatasi kondisi ini, PBB disebut telah meminta bantuan sejumlah 160 juta dolar AS, atau setara dengan 2,4 triliun dalam rupiah.

Bencana besar ini disebut yang pertama kali menimpa negara yang terletak di Selatan Asia itu.

Informasi lainnya yang beredar adalah bahwa Angkatan Laut Pakistan, telah disebar ke pedalaman negara tersebut, untuk memberikan bantuan ke beberapa daerah.

Sementara itu menurut Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan bahwa lebih banyak anak bisa meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh banjir.

Untuk meringankan kondisi ini, beberapa penerbangan bantuan kemanusiaan sudah dijadwalkan datang dari negara-negara Timur Tengah, seperti Qatar dan Uni Emirat Arab. Demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan.


DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: