Energy Watch Apresiasi Teknologi 5G Mining Pertama di Asia Tenggara Hadir di Papua

fin.co.id - 03/09/2022, 16:40 WIB

Energy Watch Apresiasi Teknologi 5G Mining Pertama di Asia Tenggara Hadir di Papua

Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengunjungi kawasan tambang Grasberg di Mimika kemarin (1/9). Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar ketiga di dunia. (SETPRES)

JAKARTA, FIN.CO.ID - Indonesia menjadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang menggunakan Teknologi 5G Mining.

Teknologi 5G Mining pertama di Asia Tenggara ini hadir di tanah Papua dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Peresmian Teknologi 5G Mining pertama di Asia Tenggara ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di PT Freeport Indonesia (PTFI), di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis 1 September 2022.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengapresiasi peluncuran telnologi 5G Mining yang merupakan jadi pertama di Asia Tenggara dan hadir di Papua. 

(BACA JUGA: 6 Oknum TNI AD yang Mutilasi 4 Warga Papua Digunduli )

(BACA JUGA:Bos Freeport Lapor Jokowi, Penambangan di Etsberg dan Grasberg Sudah Selesai)

Teknologi tersebut, kata Mamit Setiawan, sangat bagus buat pekerjaan di Freeport yang mana akses informasi dan transfer atau pengiriman data melalui internet sangat dibutuhkan support jaringan yang kuat, karena dengan jaringan internet yang kuat mampu memudahkan kerja-kerja petugas di Freeport. 

“Kalau program ini saya kira sangat bagus ya bagi pemerintah, kerjasama yang bagus lah untuk Telkomsel dengan PT Freeport karena dengan adanya program 5G ini pastinya akan memudahkan, nanti bagi dunia pertambangan terutama bagi Freeport yang saat ini sedang dilakukan adalah memudahkan dalam akses transfer data,” kata Mamit saat dihubungi, Sabtu 3 September 2022.

(BACA JUGA: Divestasi Freeport Gunakan Bank Lokal, Siap-siap Dolar Meroket)

(BACA JUGA:Freeport Sambut Baik Kesepakatan dengan Pemerintah Indonesia)

Selain pengiriman data atau dokumen, teknologi 5G Mining ini juga mampu membantu sistem kontrol di areal pertambangan. Selama ini, sistem jaringan di wilayah Freeport menjadi kendala utama, hingga dengan adanya teknologi 5G Mining ini juga mampu meningkatkan produktifitas kerja para karyawan Freeport. 

“Juga dalam akses controlling dan juga pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan di pertambangan, apalagi kita tahu bahwa Freeport ini kan underground mining di mana kadang-kadang sinyal ataupun ini menjadi kendala,” ujarnya.

“Dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa membantu dan memudahkan bagi seluruh aktivitas PT Freeport baik itu karyawan ataupun perusahaan dalam meningkatkan kinerja mereka dalam melakukan akses mendapatkan data dan berbagai informasi dan lebih mudah lah bagi semua pihak dengan adanya program 5G ini,” tambahnya.

Mamit menyadari betul, pembangunan teknologi 5G Mining ini membutuhkan anggaran besar, hingga dibutuhkan waktu lama untuk menyamaratakan teknologi 5G Mining ini di semua wilayah pertambangan di Indonesia. 

“Ya sementara ini kan untuk kegiatan ini kan butuh investasi yang besar ya terutama bagi Telkomsel 5G aja ini rata-rata belum merata ini Jabodetabek ini. Luar biasa untuk program di Freeport ini dan saya kira memang ke depan ini Mind ID selaku sub holding tambang ini harus bisa memastikan area pertambangan mereka bisa atau bukan membutuhkan akses daripada 5G tersebut dalam rangka meningkatkan produktivitas kinerja perusahaan,” jelasnya.

Admin
Penulis