Dukung Sektor Pertambangan, PLN Siap Suplai Listrik untuk PT Bintan Alumina Indonesia

Dukung Sektor Pertambangan, PLN Siap Suplai Listrik untuk PT Bintan Alumina Indonesia

PT PLN (Persero) melakukan Penandatanganan Kesepahaman (MoU) dengan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).--(dok.PLN)

JAKARTA, FIN.CO.ID -- PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan sektor industri pertambangan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Melalui Penandatanganan Kesepahaman (MoU) dengan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), PLN akan memasok listrik untuk ekplorasi aluminium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kepulauan Riau, Jumat, 2 September 2022.

(BACA JUGA:Berhasil Hadapi Era Disrupsi, PLN Sabet Penghargaan)

Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Adi Lumakso menyampaikan MoU ini adalah komitmen PLN untuk menyokong sektor industri, khususnya pertambangan. Seiring dengan meredanya pandemi, ia berharap sinergi pemerintah-swasta ini mampu membangkitkan perekonomian masyarakat.

“MoU PLN-PT BAI ini dalam rangka menyiapkan energi listrik untuk industri pertambangan aluminium. PLN berkomitmen untuk menyediakan energi yang cukup untuk bisa mengembangkan sektor perindustrian. Harapannya, bisa memacu pertumbuhan ekonomi secara nasional,” ujar Adi.

Adi menjelaskan dalam kerja sama PLN akan menyediakan daya listrik sebesar 1.300 megawatt (MW) untuk PT BAI hingga tahun 2050. Pasokannya akan dilakukan secara bertahap, yakni 300 MW di tahun 2026, 500 MW di tahun 2027, dan 1.300 MW di tahun 2029-2050.

Dalam penyediaan tersebut PLN akan mengedepankan pasokan daya dari pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang potensinya sangat besar di Sumatera.

(BACA JUGA:Sambut Puncak Acara Presidensi G20, Ma'ruf Amin Tinjau Kesiapan SPKLU PLN)

“Saat ini pasokan listrik PLN untuk wilayah Sumatera sudah mumpuni dengan surplus daya sebesar 1.710 MW. Seiring bertambahnya kapasitas pembangkit EBT pada tahun 2026, akan tersedia cukup daya yang bisa diserap oleh kalangan pertambangan di Sumatera,” jelas Adi.

Direktur Utama PT BAI Santoni menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman ini karena akan banyak membantu industri pemanfaatan aluminium di KEK Galang Batang. Khususnya untuk PT BAI yang akan membangun smelter aluminium dengan kapasitas produksi 250 ribu ton aluminium per tahun.

“Kerja sama ini akan saling menguntungkan. Industri aluminium dan turunannya membutuhkan energi listrik yang besar. Khusus untuk KEK Galang Batang, kami akan membutuhkan dalam waktu dekat ini sebesar 2.850 MW,” ujar Santoni.

Santoni melanjutkan dalam penyediaan energi listrik, PT BAI akan mengikuti ketentuan pemerintah untuk menggunakan listrik berbasis EBT. Sehingga MoU dengan PLN ini menurut dia menjadi alternatif penyediaan EBT untuk PT BAI.

(BACA JUGA:Begini Strategi PLN Terapkan Tata Kelola Manajemen Aset Untuk Salurkan Listrik Andal)

“Harapannya melalui MoU ini PLN bisa memberikan pasokan listrik yang andal dan ekonomis. Kiranya realisasi kerja sama ini dapat membangun smelter yang produktif demi hilirisasi industri turunan aluminium dan aneka industri lain yang akan hadir di KEK Galang Batang,” jelas Santoni.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: