Penyebab Gagal Tumbuh Kembang pada Balita, Orang Tua Harus Tau

Penyebab Gagal Tumbuh Kembang pada Balita, Orang Tua Harus Tau

Balita, Image oleh Ratna Fitry dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Stunting adalah gagal tumbuh kembang pada anak balita atau bawah lima tahun.

Akibatnya, fisik anak akan terlihat pendek untuk anak seusianya.

Menurut ahli, stunting ini tidak cuma disebabkan kekurangan gizi, namun juga akibat faktor lain, salah satunya penyakit kronis.

(BACA JUGA:Seribu Balita Alami Gizi Buruk)

Sebab itu, penting bagi balita untuk menerima imunisasi lengkap, sebagaimana disampaikan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K).

"Karena salah satu penyebab stunting itu penyakit, maka melengkapi imunisasi pada anak juga bisa berperan penting," kata Piprim saat bertemu ANTARA di Jakarta, Kamis.

Menurut Piprim, ketika anak gampang sakit lantaran belum diimunisasi lengkap, akan menyebabkan gangguan gizi.
 
Kondisi ini menurut dia, disebabkan oleh terganggunya napsu makan si anak. Efeknya, yah stunting itu.

"Anak yang sehat, nafsu makannya akan baik, makannya juga bisa banyak kan, Insya Allah enggak stunting, kalau dikasih asupan yang benar,” ujar dr. Pimprim.

“Tapi kalau anak itu bolak-balik sakit, bolak-balik dirawat di rumah sakit, tentu akan berpengaruh ke nutrisi yang masuk ke dia. Di sinilah pentingnya melengkapi imunisasi rutin yang sudah digariskan oleh pemerintah," jelasnya.

Piprim juga mengatakan bahwa saat anak akan diimunisasi di posyandu, ada pemeriksaan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Sehingga, orang tua bisa mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

"Saat anaknya kontrol imunisasi, itu harus selalu diperiksa berat badan, panjang badan, dan lingkar kepalanya. Indonesia juga menggunakan buku KIA baik untuk ibu dan anaknya, nanti dicocokkan saja, ada di jalur yang benar atau enggak.

Kalau ada penyimpangan, baik dia (grafiknya) datar aja itu sudah enggak bener ya, karena seharusnya naik," kata Piprim.

Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Badan

Menurut dr. Devika Yuldharia, via Alodokter, tinggi badan seseorang itu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk salah satunya keturunan.

“Tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tinggi badan orang tua, nutrisi, aktivitas yang dilakukan, hormon, dan lingkungan,” jelas dia.

dr. Devika juga menambahkan, bahwa seseorang masih bisa menambah tinggi badannya, selama potensi itu masih terbuka dan harus memenuhi requirement tertentu.

“Selama lempeng epifisis pada tulang belum menutup, maka orang tersebut masih bisa bertambah tinggi. Umumnya lempeng epifisis akan menutup di usia 16-22 tahun,” ungkap dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: