Jokowi Beri Sinyal Kuat Dukung Puan Maharani?

Jokowi Beri Sinyal Kuat Dukung Puan Maharani?

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers -Sekretariat Presiden-Screenshoot YouTube

JAKARTA, FIN.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memberikan sinyal kuat mendukung Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai capres dari PDIP pada Pilpres 2024 mendatang.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan menjadi capres tidak cuma bermodalkan elektabilitas. 

(BACA JUGA:Airlangga Hartarto Capresnya Forum Ustadz dan Santri Purwakarta )

"Ini bisa menjadi sinyal kuat yang bisa mengandung tafsiran dukungan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani," kata Pangi di Jakarta, Sabtu, 27 Agustus 2022.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach & Consulting ini menyebut PDIP pernah memberikan kode keras bahwa elektabilitas yang moncer atau tinggi tidak menjadi preferensi menentukan soal dukungan capres.

PDIP menyadari kebutuhan Indonesia tidak bisa hanya semata indikator elektabilitas.

Kedua, apakah nanti PDIP konsisten atau ditaklukkan oleh kehendak dan realitas politik. 

(BACA JUGA:PAN Sebut Pengurus DPD di 514 Kabupaten Usulkan Ketum Zulhas sebagai Capres 2024)

"Apakah bakal mengusung yang mungkin elektabilitasnya tinggi yang bakal menang? Atau tetap konsisten mendukung capres yang mengakar di parpol, yang ideologis dan punya narasi kebangsaan untuk menjawab tantangan ke depannya," papar Pangi.

Ketiga, lanjut Pangi, apakah itu ditujukan kepada Ganjar atau Puan. Sinyal itu, katanya, bahwa elektabilitas Puan tidak semoncer Ganjar.

"Jangan lupa juga mungkin Jokowi memberikan kode sinyal bahwa Mas Ganjar jangan terlalu kepedean. Terlalu confidence tinggi. Sebab PDIP belum tentu mengusung capres yang elektabilitasnya moncer," terangnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan sukarelawan Bravo 5 untuk tidak buru-buru mendukung calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

(BACA JUGA:Ganjar Pranowo Masuk Daftar Capres PAN)

Jokowi mengatakan bahwa prasyarat untuk menjadi capres tidak cukup bermodalkan elektabilitas, tetapi harus mendapat dukungan partai politik (parpol) atau gabungan parpol. Mereka yang saat ini memiliki elektabilitas tinggi sekalipun, belum tentu mendapatkan dukungan parpol.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: