Gempa di Lombok Sore Tadi, Satu Rumah Rusak

Gempa di Lombok Sore Tadi, Satu Rumah Rusak

Gempa, Image oleh Tumis dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebuah rumah rusak setelah diguncang gempa bumi magnitudo 5,8 yang terjadi pada 22 Agustus 2022 pukul 16.36 WITA.

Rumah yang dimaksud ini berada di BTN Mandalika, Desa Batunyale, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat,

"Dari laporan sementara, baru satu rumah yang rusak dampak gempa tadi sore," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, H Ridwan Ma'ruf di Praya, Senin (22/8).

(BACA JUGA:BMKG Beberkan Jenis Gempa 5,8 yang Terjadi di Bali)

Adapun kerusakan yang terjadi adalah pada plafon dan dinding atas kamar tidur dan kios. Tidak ada korban jiwa akibat kerusakan yang disebabkan gempa itu.

"Untuk bantuan kepada korban pasti akan diberikan setelah anggota selesai melakukan pendataan terhadap kerusakan yang ditimbulkan tersebut. Belum ada korban jiwa dampak gempa itu," sambung Ridwan.

Dalam keterangannya, korban HM Hamdiana menceritakan bahwa saat terjadi, dirinya tengah menonton TV sendirian, sementara sang istri sedang berada di Mataram

Ketika dirinya merasa sensasi goyangan saat gema terjadi, saat itu pula ia meyakinkan dirinya untuk pergi keluar rumah.

"Setelah keluar, baru gempa keras sekali. Sehingga dinding bagian atas rusak dan plafon rumah ikut ambruk. Untuk sementara kita akan mengungsi," ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Nusa Tenggara Barat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya pasca gempa bumi magnitudo 5,8 yang mengguncang daerah setempat.

"Gempa bumi tektonik M 5,8 di selatan Bali, Tidak berpotensi tsunami," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi dalam keterangan tertulisnya di Praya.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,6. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,36° LS ; 115,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 km arah Selatan Nusapenida, Klungkung, Bali pada kedalaman 134 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: