Kurs Rupiah 18 Agustus 2022 Diprediksi Melemah, Sentimen Kenaikan Suku Bunga The Fed Penyebabnya

Kurs Rupiah 18 Agustus 2022 Diprediksi Melemah, Sentimen Kenaikan Suku Bunga The Fed Penyebabnya

Ilustrasi Rupiah. FOTO: Mohamad Trilaksono - Pixabay --

 

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Kurs rupiah 18 Agustus 2022 diprediksi melemah. Penyebabnya adalah Bank Sentral Amerika Federal Reserve (The Fed) masih agresig untuk berupaya agar inflasi AS turun secara substansial.

 

Mengutip data Bloomberg, pukul 09.19 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.792 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 24 poin atau 0,17 persen apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Rabu sore kemarin 17 Agustus 2022 di level Rp14.768 per dolar AS.

(BACA JUGA:Makin Murah, Harga Emas Antam 18 Agustus 2022 Per Gram Jadi Segini)

(BACA JUGA:BRI Liga 1: CEO PSIS Ungkap Kondisi Terkini Carlos Fortes Jelang Lawan Persik Kediri)

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah mungkin bisa tertekan lagi terhadap dolar AS hari ini karena sentimen the Fed.

"Notulen Rapat the Fed yang dirilis dinihari tadi mengungkapkan keinginan the Fed untuk melihat inflasi AS turun secara signifikan. Ini artinya the Fed masih akan mendorong kebijakan kenaikan suku Bunga acuannya ke depan," kata Ariston dalam publikasi hasil kajiannya untuk kurs rupiah hari ini, Kamis 18 Agustus 2022. 

Ariston mengatakan, indikasi ini bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah hari ini.

Selain itu, pelambatan ekonomi China sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua karena lockdown covid, sebagaimana rilis data ekonomi China Di awal pekan ini, juga bisa menjadi sentimen negatif ke pasar.

(BACA JUGA:Menyeruak Isu LGBT di Kasus Ferdy Sambo)

(BACA JUGA:Daftar 20 Mobil Terlaris Bulan Juli 2022: Avanza Teratas, BR-V Paling Buncit)

Di sisi lain, penurunan harga minyak mentah dunia mungkin bisa menjadi katalis positif untuk rupiah.

"Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.800 per dolar AS, sementara support di kisaran Rp14.740 per dolar AS," pungkas Ariston.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: