Kisah Engkong Usman, Pahlawan Kota Bekasi yang Masih Hidup di Hari Kemerdekan RI Yang Ke-77

Kisah Engkong Usman, Pahlawan Kota Bekasi yang Masih Hidup di Hari Kemerdekan RI Yang Ke-77

Engkong Usman Dijumpai Fin.co.id memperagakan memegang senjata melawan penjajah-Tuahta Simanjuntak untuk FIN.CO.ID-

(BACA JUGA:Menyeruak Isu LGBT di Kasus Ferdy Sambo)

(BACA JUGA:Detik-detik Akhir Sebelum Brigadir J Dibunuh, Bersimpuh Memohon Ampun ke Sambo,Tapi Tetap di Dor)

Usman menjelaskan pada saat muda, dirinya ikut turun ke medan perang bersama KH Noer Ali dan Laskar Rakyat untuk merebut kemerdekaan Republik Indonesia. 

"Waktu itu Jepang udah nyerah, ehhh itu Belanda masuk Bekasi mau ngegantiin Jepang," ungkap Engkong Usman.

Pada masa kedudukan Belanda di Kota Bekasi, ia belum pernah diculik dan ditahan oleh belanda. Namun ia mengaku, banyak temannya sesama pejuang yang jadi korban keganasan Belanda.

"Lah gue belom pernah ampe di tahan, yang lain kawan kawan udeh diculik itu sama Belanda, sampe ade yang di belah sama Belanda," tegasnya saat bercerita.

(BACA JUGA:Terungkap! Brigadir J Berada di Luar Rumah, Sesaat Sebelum Dibunuh Ferdy Sambo)

(BACA JUGA:Misteri Amplop Coklat Ferdy Sambo, Ditolaknya Putri Candrawathi dan Dikabulkannya Permohonan Bharada E)

Sambi membakar rokok klobot yang selalu tersedia di selipan kursi roda, ia terus menceritakan perjuangan Rakyat Bekasi melawan penjajah.

Salah satu yang Usman ceritakan adalah pengalaman perang melawan penjajah di wilayah Pondok Ungu, yang dikenal dengan Perang Sasak Kapuk.

Ia mengingat beberapa kelompok laskar terkepung pasukan penjajah sehingga tidak ada jalan keluar, korban jiwa pun berjatuhan dalam pertempuran itu.

Dengan semangat perjuangan kemerdekan, Usman berteriak dengan lantang agar Rakyat Bekasi tidak gentar dan terus berjuang apapun resikonya.

(BACA JUGA:Bikin Para Menteri, Kapolri, Panglima Hingga Jokowi Goyang di Istana, Farel Prayoga Jadi Trending di Twitter)

(BACA JUGA:Intip Yuk, Deretan Foto Paskibraka Cantik yang Bertugas di Upacara HUT RI ke-77 Besok)

"Waktu itu sudah letter O (terkepung), dari pada ditembakin Belanda, mendingan gua yang nembakin elu, kata gua," kata Usman saat menggambarkan situasi perang.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: