Cacar Monyet Diprediksi Sudah Masuk Indonesia, Kenali Gejalanya

Cacar Monyet Diprediksi Sudah Masuk Indonesia, Kenali Gejalanya

Cacar Monyet, Ilustrasi oleh Alexandra_Koch dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Cacar monyet diprediksi sudah masuk di Indonesia, sebab itu penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala yang disebabkan oleh kondisi ini.

Menurut ahli, gejala cacar monyet ini hampir serupa dengan cacar air, akan tetapi lebih ringan jika dibandingkan penyakit cacar.

Demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, badan lelah hingga menggigil, dan terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening, adalah beberapa ciri cacar monyet.

(BACA JUGA:Satgas IDI Mengatakan Cacar Monyet Kemungkinan Besar Sudah Masuk ke Indonesia)

Gejala dari cacar monyet sendiri muncul dalam hitungan 5 hingga 21 hari setelah terpapar oleh virus.

Umumnya, pada hari pertama hingga hari ketiga, penderita cacar monyet akan menunjukan ruam sebagai gejala awal.

Mata, wajah, tangan, kaki, mulut, area genital adalah beberapa bagian tubuh yang menunjukan gejala kondisi ini.

Ruam ini nantinya menurut ahli, via Halodoc, akan berkembang menjadi lesi, dengan tahapan macula, papula, vesikel dan pustula.

Pada tahapan pustula, cairan di dalam lesi yang membetntuk benjolan akan beruwah warna menjadi kekuningan.

Setelah lesi kering dan mengelupas, kondisi ini akan membaik dan menghilang dengan sendirinya.

Butuh dua hingga empat minggu untuk melewati proses ini.

Cacar Monyet Bisa Menyebar Lewat Hubungan Suami Istri

Cacar monyet masih marak diberitakan di seluruh dunia. Dan menurut perkembangan terbarunya, cacar monyet ini ternyata bisa ditularkan lewat hubungan suami istri.

Menurut WHO, via The Sun, cacar monyet pada dasarnya tidak masuk dalam klasifikasi ISM.

Kendati demikian, kondisi ini belakangan diketahui dapat ditularkan lewat hubungan badan.

Menurut data yang ada, cacar monyet yang ramai dilaporkan di Inggris dan Eropa, umumnya ditemukan pada kaum muda pria penyuka sesama jenis, atau mereka yang bisek*ual atau juga mereka yang intim dengan pria.

Sebelumnya menurut sebuah teori yang diungkap eks kepala WHO, prof David Heymann, sebaran cacar monyet pada kaum penyuka sesama jenis ini, dipicu oleh beberapa event, yang digelar di Spanyol dan Belgia.

Kendati demikian, penyakit cacar monyet ini disebut bukanlah penyakit kaum penyuka sesame jenis.

"Kita harus berhati-hati di sini (jika bicara soal penyebabnya). (Hanya karena banyak ditemukan pada kaum penyuka sesama jenis), bukan berarti praktek s*ks ini yang bertanggung jawab (atas penyebaran wabah tersebut)," kata Dr. Ranj Singh, seperti dikutip The Sun.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: