Menkeu Sri Mulyani Ungkap Cara Terbaik Persempit Praktik Korupsi, Begini Katanya

Menkeu Sri Mulyani Ungkap Cara Terbaik Persempit Praktik Korupsi, Begini Katanya

Menteri Keuangan Sri Mulyani-smindrawati-Instagram

JAKARTA, FIN.CO.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap cara terbaik persempit peluang korupsi.

Menkeu Sri Mulyani menyebut cara terbaik mempersempit praktik korupsi adalam penerapan digitalisasi.

Platform Digitalisasi harus diterapkan di berbagai kegiatan termasuk dalam penyelenggaraan kebijakan pemerintah.

(BACA JUGA:Indonesia Disebut Kemungkinan Kecil Untuk Resesi, Sri Mulyani Ogah Terlena)

(BACA JUGA:Sri Mulyani Bilang Masyarakat Sulit Membeli Rumah, Dikarenakan Gejolak Global Meningkatnya Suku Bunga)

(BACA JUGA:Menkeu Sri Mulyani Perkirakan Pendapatan Negara di Tahun 2022 Lewati Target)

Hal tersebut diungkapkan Menkeu Sri Mulyani dalam Webinar Digitalisasi sebagai Sarana Pencegahan Korupsi, Rabu, 3 Austus 2022.

“Membangun platform digital akan mempersempit dan mengurangi kemungkinan terjadinya praktik bisnis yang tidak baik yaitu korupsi atau kompromi terhadap integritas,” katanya

Diungkapkannya, salah satu upaya digitalisasi yang dilakukan pihaknya atau Kemenkeu adalah meluncurkan Sistem Informasi Pengelolaan Batu Bara (Simbara) dan Sistem Informasi Terintegrasi (SIT) untuk kegiatan hulu minyak dan gas (migas).

(BACA JUGA:Pajak Program Pengungkapan Sukarela Terkumpul Rp61 Triliun, Sri Mulyani: Kewajiban dari Harta yang Dideklarasi)

(BACA JUGA:Garuda Indonesia Bernafas Lega, Sri Mulyani Bakal Cairkan Penyertaan Modal Rp7,5 Triliun)

Integrasi data dari Simbara dan SIT Migas dilakukan antara Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan dan Bank Indonesia.

Dikatakannya SIT Migas dan Simbara yang berhubungan dengan sistem informasi terintegrasi dari migas serta mineral dan batu bara (minerba) itu memberi banyak manfaat.

Manfaat tersebut antara lain menciptakan sebuah ekosistem pengawasan yang terintegrasi, penyediaan data yang konsisten secara nasional serta harmonisasi struktur neraca komoditas.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: