'Keluar' di Luar saat Hubungan Suami Istri Masih Bisa Bikin Hamil? Ini Penjelasan Ahli

'Keluar' di Luar saat Hubungan Suami Istri Masih Bisa Bikin Hamil? Ini Penjelasan Ahli

Pasangan Suami Istri, Image oleh @wavebreakmedia_micro dari Freepik --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Salah satu trik yang digunakan pasangan untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, di saat mereka berhubungan suami istri tanpa ‘pengaman’, maka ‘keluar’ di luar adalah solusinya.

Pada banyak kasus, dengan ‘keluar’ di luar ini potensi kehamilan bisa dicegah sedemikian rupa.

Akan tetapi kemudian yang jadi masalahnya, pria kerap mengeluarkan air mani mereka di area tidak jauh dari Miss V, malahan di bagian luar dari area kewanitaaan.

(BACA JUGA:Anda Tidak Bisa 'Keluar' setiap Kali Berhubungan Suami Istri? Ini yang Salah Menurut Dokter)

Pertanyaannya, bisakah seorang wanita hamil meski air mani air mani keluar tidak di dalam?

Jawabanya menurut ahli, via NHS, potensi kehamilan itu masih tetap ada.

Ya, ketika pria sengaja ‘keluar’ tidak jauh dari Miss V, atau Mr P menyentuh area kewanitaan, maka potensi hamil tetaplah ada.

Memang diakui ahli bahwa potensi kehamilan itu sangatlah kecil, karena sperma di dalam air mani hanya mampu hidup dalam waktu singkat ketika berada di luar tubuh.

Akan tetapi bukan berarti ketika pria sengaja mengeluarkan air mani di luar, maka potensi kehamilan itu tidak ada sama sekali.

Jika Anda Tengah Menunda Kehamilan

Anda tengah menunda kehamilan namun baru-baru ini intim dengan pasangan Anda, dan khawatir akan potensi kehamilan, lantaran ia ‘keluar’di dalam?

Jika ini kasus Anda, maka kunjungan ke ruang dokter spesialis sangatlah dianjurkan untuk berkonsultasi soal KB darurat.

Perlu dicatat, KB darurat idealnya dikonsumsi dalam waktu kurang 72 jam setelah hubungan suami istri.

Jadi, pastikan Anda tidak menundanya terlalu lama, untuk mendapatkan penanganan ahli.

Ibu Hamil Harus Hati-hati dengan Kucing

Anda sedang hamil namun memiliki hewan peliharaan di rumah, dalam hal ini kucing.

Pertanyaannya, apa risiko yang Anda hadapi ketika hamil, dengan keberdaan kucing di rumah Anda?

Menurut dr. Caroline, pada dasarnya boleh-boleh saja memelihara kucing, meski sedang hamil, akan tetapi dengan syarat.

"Ibu hamil tidak masalah berdekatan dengan kucing atau hewan peliharaan lainnya selama kucing tersebut terawat, sehat, dan bersih," kata dr. Caroline seperti dikutip FIN dari Alodokter.

Yang perlu diwaspadai dari kucing, lanjut dr. Caroline, adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh fesesnya yang mengandung parasit.

"Apabila ibu hamil memelihara kucing sebaiknya berhati-hati ketika membersihkan kotoran kucing karena berisiko terkena parasit Toxoplasma gondii yang menyebabkan toxoplasmosis," ujar dr. Caroline mengingatkan.

Tidak hanya berisiko akan kontak langsung poop kucing, bulu kucing yang sempat terpapar kotorannya sendiri, memiliki risiko yang membahayakan janin.

Dr. Caroline menambahkan, bahaya poop kucing yang dimaksud di sini, adalah risiko bayi lahir dengan gangguan seperti masalah retina mata, hidrosefalus, pembesaran hati dan limpa.

Pada kasus yang parah, toxoplasmosis dapat menyebabkan bayi lahir prematur, hingga keguguran.  

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: