Merasa Hebat Sendiri dan Tak Punya Empati atas Orang Lain, Ini Nama Kondisinya

Merasa Hebat Sendiri dan Tak Punya Empati atas Orang Lain, Ini Nama Kondisinya

Star Syndrome, Image oleh prettysleepy1 dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Anda atau orang yang Anda kenal memiliki kecenderungan untuk sombong, merasa lebih hebat dari orang lain?

Anda atau orang yang Anda kenal ini juga merasa dirinya unik atau spesial?

Menurut ahli, dua ciri di atas adalah sebagian kecil dari tanda-tanda orang dengan star syndrome.

(BACA JUGA:Awas! Insecure dengan Bentuk Tubuh Sendiri Sebabkan Kondisi Ini)

Mereka yang mengalami star syndrome ini adalah mereka yang merasa sempurna, mengagumkan dan terkenal.

Sayangnya menurut ahli, via Halodoc, hal itu hanya terjadi di kepala penderita star syndrome dan bukan di dunia nyata.

Menurut ahli, mereka yang mengalami star syndrome umumnya hidup di dunia khayalan yang mereka ciptakan di kepala mereka sendiri.

Dan yang tidak bisa lepas dari orang yang menderita star syndrome, adalah kebutuhan mereka akan pujian dan pengakuan dari orang lain.

Hal inilah yang juga menurut ahli menjelaskan mengapa orang dengan star syndrome, bisa dekat dengan orang-orang yang tidak keberatan memuja diri mereka dengan pujian tadi.

Mereka yang punya star syndrome juga disebut tidak memiliki atau kekurangan empati terhadap orang lain.

Mereka yang star syndrome juga disebut tidak keberatan untuk mengambil keuntungan dari orang lain, dan bahwa mereka kerap tidak menyadari akan buruknya sifat mereka sendiri.

Penderita star syndrome juga disebut tidak ragu untuk menjatuhkan orang lain, dan menyerang orang lewat hinaan, ejekan, intimidasi dan sebagainya.

Menariknya lagi, mereka yang punya star syndrome akan sulit untuk menerima penjelasan orang lain tentang apa yang salah dari dirinya, karena kembali lagi, mereka tidak berempati dan hanya memikirkan dirinya sendiri.

Single dan Egois

Pernahkah Anda mendengar bahwa hidup dalam kesendirian atau tidak bersosialisasi dengan mahluk hidup lainnya, dalam hal ini teman atau kerabat, dapat membentuk sosok egois dalam tubuh seseorang?

Well, for your info, itu bukanlah sekedar isapan jempol belaka lho.

Karena menurut studi yang dirilis pada Personality and Social Psychology Bulletin, kesendirian atau hidup dalam kesepian punya kaitan erat dengan sifat egois pada seseorang.

Berdasarkan studi yang melibatkan 229 dalam kurun waktu 10 tahun ini, ditemukan bahwa semakin tinggi tingkat kesendirian itu, maka semakin tingkat keegoisan yang ditunjukan orang tersebut.

Sebaliknya pun demikian, dengan semakin egoisnya seseorang maka akan semakin terpuruk pula dirinya dalam kesepian.

Respon adaptif evolusioner ini, kata author studi John Cacioppo, Ph.D., mungkin berguna di masa lalu, namun pada masyarakat kontemporer ini berbeda cerita.

Hal inilah yang kemudian coba untuk diingatkan para peneliti yang terlibat dalam studi ini, tentang bahaya dari hidup menyendiri dan mengingatkan bahwa hakekatnya, manusia adalah mahluk sosial yang harus bersosialiasi dengan sesamanya.


 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: