Alhamdulillah, Rasio Utang BUMN Menurun Jadi 35 Persen

Alhamdulillah, Rasio Utang BUMN Menurun Jadi 35 Persen

Ilustrasi - Rasio Utang BUMN menurun (Istimewa)--

 

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Turunnya rasio utang BUMN dinilai menjadi sinyal positif bagi perekonomian. Secara umum utang BUMN menurun dari 39 persen menjadi 35 persen di tahun ini. Pengamat ekonomi Piter Abdullah menilai bahwa penurunan utang secara umum adalah hal positif. 

 

"Rasio utang yang menurun tentu saja baik, meski harus dilihat dari turun BUMN yang mana? Mengapa turun? Bagaimana kinerja BUMN-nya? Secara umum memang turunnya rasio utang itu bagus," ujar Piter kepada awak media di Jakarta, Selasa 5 Juli 2022. 

(BACA JUGA: Kepemimpinan BUMN Lebih Fokus dan Tuntas, BRI Tuai Kinerja Positif )

 

Menurut Piter, karakteristik dan kinerja tiap BUMN berbeda. Begitupun kinerja masing-masing BUMN dalam utang-utangnya. 

 

Piter menyebut ada BUMN yang terlilit hutang akibat kesalahan pengelolaan di masa lalu. Ada pula utang yang sifatnya untuk mendukung kinerja BUMN terkait penugasan dari negara.

 

"Ini seperti yang terjadi di BUMN karya," tuturnya. 

 

Piter menilai, langkah yang diambil masing-masing BUMN dalam utang-beda. Ini seperti yang dilakukan BUMN karya yang mana asetnya terlalu banyak. Sehingga penjualan aset dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan rasio utang BUMN karya tersebut. 

(BACA JUGA: IHSG Menguat 101 Poin, Saham GOTO Teraktif Diperdagangkan )

 

"Untuk BUMN karya, PR utama adalah cash flows. Mereka punya aset terlalu banyak. Beban utang terlalu sulit ditutup dengan pendapatan dari aset. Aset harus dikurangi untuk mendapatkan uang mengurangi utang. Ini agar cash flows lebih sehat," kata Piter. 

 

Hal yang berbeda terjadi di Garuda. Akibat kesalahan pengelolaan di era lalu, Garuda terlilit persoalan utang namun minus aset. Ini terjadi akibat kebijakan sewa pesawat yang tidak tepat dan transparan. Oleh karenanya langkah efektif adalah tambahan dana yang digunakan untuk restrukturisasi organisasi yang lebih efektif. 

 

"Untuk Garuda, harus ada suntikan modal baru," ujar Piter. 

 

Senada dengan Piter, pengamat korporasi dari Universitas Indonesia Fatimah Ibtisam menilai, rasio utang yang menurun menandakan kinerja positif dalam organisasi BUMN. 

(BACA JUGA: Cek Disini, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Bergerak )

 

Dia menilai,langkah strategi BUMN yang memperbaiki tata kelola perusahaan yang lebih efektif dan efisien akan menjadi kunci peningkatan kinerja BUMN di masa depan. 

 

"Rasio utang yang menurun sinyal yang baik dari BUMN. Ada optimisme positif bahwa kinerja BUMN pasca pandemi ini terus meningkat. Ini seiring dengan sejumlah kebijakan BUMN dalam gambar sisi bisnis model. Di samping juga perubahan yang terkait dengan tata kelola perusahaan yang lebih baik. ," ujar Tisam.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: