Petani Hanya Bisa Pasrah, Harga Sawit Makin Anjlok

Petani Hanya Bisa Pasrah, Harga Sawit Makin Anjlok

Ilustrasi Kelapa Sawit-Istimewa-

MEDAN, FIN.CO.ID -- Harga tandan buah segar (TBS) sawit di sentra produksi Sumatera Utara semakin anjlok.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Mandailing Natal, Aflan Qadafi Nasution mengatakan, harga paling tinggi hanya Rp650 - Rp700 per kg.

(BACA JUGA:Harga Sawit Merosot, Perkonomian Petani Terancam, Ini Biang Keladinya )

"Harga TBS pekan ini turun lagi menjadi Rp650 - Rp700 per kg dari sebelumnya Rp750 - Rp800 per kg," ujarnya, Kamis, 30 Juni 2022.

Harga TBS itu anjlok tajam mengingat sebelumnya harga di atas Rp1.300 per kg.
Harga TBS yang anjlok itu dampak turunnya harga ekspor crude palm oil (CPO).

Petani, katanya, hanya bisa pasrah dengan harga yang terus turun karena TBS tetap harus dipanen.

"Apkasindo berharap pemerintah menepati janji untuk mendorong kenaikan harga atau ekspor CPO sehingga harga TBS naik lagi," katanya.

(BACA JUGA:Jokowi Cabut Larangan Ekspor Minyak, Petani Sawit Indonesia Sampaikan Terimakasih)

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Darma Sucipto, mengakui harga CPO memang terus turun.

Harga CPO pada 28 Juni hanya Rp8.443 per kg dari sebelumnya di awal Juni Rp12.986 per kg.

Harga CPO yang turun itu dampak melemahnya permintaan.
"Semoga harga CPO naik karena ada terlihat tren menguat. Harga di 28 Juni Rp8.443 per kg itu naik dari Rp8.160 per kg pada perdagangan 27 Juni," ujar Darma.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: