Hikmah Dibalik Pemasangan Girder Box di Atas Jembatan Curug Raya, Pedagang Kaki Lima Cuan

Hikmah Dibalik Pemasangan Girder Box di Atas Jembatan Curug Raya, Pedagang Kaki Lima Cuan

Girder Box Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang melintang di atas jembatan Curug Raya, Pondok Gede, Kota Bekasi.-Tuahta Simanjuntak-FIN

 

BEKASI, FIN.CO.ID - Jembatan Curug Raya Jati Cempaka, Pondok Gede, mendadak jadi terkenal, pasca viralnya pemasangan Girder Box proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dikerjakan PT KCIC, yang tingginya dianggap tak wajar dan menyebabkan kendaraan besar tak bisa melintas. 

 

Menurut pantauan langsung fin.co.id, area jembatan tersebut menjadi ramai dipenuhi pedagang kaki lima layaknya tempat wisata dadakan.

(BACA JUGA:Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung di Jembatan Curug Raya Jadi Objek Wisata Baru, Pedagang Ramai Pembeli)

 

Menurut Pedagang Ikan Cupang, Bapak Amin (50), dirinya memang sudah berdagang ikan di daerah jembatan sejak tahun 2019, sebelum Girder Box dipasang.

 

"Bisa dibilang paling lama sih saya dagang, memang dari dulu dagang cupang disini dari tahun 2019 lah," ucap Amin saat ditemui fin.co.id di lokasi jembatan, Kamis 23 Juni 2022.

 

Adanya pemasangan Girder Box kereta cepat itu mempunyai pengaruh langsung terhadap dagangannya. Saat ini ada beberapa pembeli yang biasanya dateng menjadi hilang, diduga akibat arus lalu lintas jembatan macet pada jam-jam tertentu.

 

"Kalau sekarang pembeli saya jadi rata rata nyuruh orang, paling banyak biasanya beli pakan ikan dan rata rata mereka nyuruh orang karena takut kena macet," ungkapnya.

(BACA JUGA:Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Nasional, PT PGN Fokus Pengembangan Infrastruktur)

 

Dari hasil penjualan makanan ikan daganganya, dalam sehari dia bisa mendapat Rp 50.000 sampai dengan Rp 70.000 per hari. Sedangkan dari penghasilan jualan ikan,dirinya bisa mendapat Rp 20.000 hingga Rp 25.000 dari setiap ekor yang ia jual.

 

Tidak hanya dirinya saja yang berdagang di area Jembatan Curug Raya, setelah dipasangnya Girder Box area sekitar dipenuhi pedagang lainnya seperti Es Doger, Otak-Otak, Bakso, Mie Ayam, Tahu Bulat dan masih ada lainnya.

 

Salah satu pedagang ES Doger, Bang Arhan (45) menerangkan bahwa dirinya baru hari ini memulai dagang di area jembatan dikarenakan ramai kabar banyak pengunjung yang datang ingin melihat jembatan.

 

"Saya baru awal dagang disini, emang disaranin juga sama bos dagang di jembatan antilop karena lagi rame dari kemarin jadi yaudah langsung sekalian kesini," kata Arhan kepada fin.co.id.

(BACA JUGA:Yenny Wahid ke Cak Imin Soal PKB: Tidak Usah Baper To, Bisanya Ambil Partai Orang Lain)

 

Ia mengaku bahwa dagang di area jembatan lebih ramai dibandingkan dengan berdagagan di area tempat lainnya. Ia biasanya di area Lampiri, nampak selama fin.co.id berada di lokasi para pembeli terus datang bergantian setiap menitnya.

 

"Saya biasanya di lampiri dan kerasa beda sih kalau di jembatan sini rame pembeli dari tadi, ditambah ini kan jalur lambat karena ada jembatan jadi ada aja gitu yang beli," jelasnya.

 

Ketika ditemui di lokasi, Arhan mengungkapkan bahwa dirinya sudah dagang sejak jam 10.00 WIB pagi namun ketika pukul 14.00 WIB siang es doger yang ia bawa cepat habis.

 

"Tadi buka dari jam 10an pagi, sangat lumayan cepet laku sih dagang disini udah tinggal seperapat ini," tuturnya.

(BACA JUGA:Daftar 20 Mobil Terlaris di Indonesia Bulan Mei 2022, Honda Brio Juara)

 

Satu cup es doger bertoping lengkap ia jual seharga Rp 5.000 dan saat berbincang di lokasi pemasukan dagang yang ia terima sudah mencapai Rp 100.000 lebih walau hanya baru berdagang beberapa jam saja. (Tuahta Simanjuntak)

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: