Update Terkini PMK di Tangerang: 293 Ekor Hewan Ternak Tertular, 80 Ekor Sembuh

Update Terkini PMK di Tangerang: 293 Ekor Hewan Ternak Tertular, 80 Ekor Sembuh

Petugas Kesehatan Hewan Sedang Menyemprot Disinfektan di Peternakan Sapi di Panongan, Tangerang (dok)--

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Jumlah hewan ternak di Kabupaten Tangerang, Banten, yang terindikasi terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) terus bertambah.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) setempat, sudah ada 293 ekor hewan ternak yang terindikasi terjangkit PMK.

(BACA JUGA:Pegadaian Siapkan KUR Syariah Rp 5,9 Triliun untuk Pengembangan Usaha Super Mikro)

"Dari data terakhir sudah ada 293 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK," terang Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Hustri Windayani, dikutip Minggu 19 Juni 2022.

Dia menyebutkan, ratusan hewan ternak yang diduga tertular PMK itu terdiri dari 224 ekor sapi, 9 ekor kerbau, 46 ekor domba, dan 14 ekor kambing.

Menurutnya, cepatnya penularan wabah PMK tersebut dikarenakan dari sisi lokasi peternakan di wilayahnya kini semakin banyak dengan jumlah hewan di dalam kandang yang terus bertambah.

Hal itu mengakibatkan potensi penularan menjadi semakin tinggi.

(BACA JUGA:Daftar 20 Mobil Terlaris di Indonesia Bulan Mei 2022, Honda Brio Juara)

"Dari awal ditemukan kasus ini memang sangat cepat dan tinggi penyebarannya," ucapnya 

Dia juga mengungkapkan, wabah PMK di Kabupaten Tangerang kini sudah menyebar di 13 kecamatan di daerah itu.

Yakni, Kecamatan Panongan, Curug, Pagedangan, Kelapa Dua, Cikupa, Solear, Legok, Cisoka, Pasar Kemis, Rajeg, Sepatan Timur, Sindang Jaya, dan Kecamatan Balaraja.

"Sebelumnya dilaporkan hanya 6 kecamatan sekarang sudah menyebar di 13 kecamatan di wilayah Kabupaten Tangerang," sebut Hustri 

(BACA JUGA:Garuda Indonesia Menang PKPU, Akademisi UI: Bukti Konkrit Kinerja Menteri Erick Selamatkan Perseroan)

Pun begitu, dia melanjutkan, 80 ekor hewan ternak yang diduga tertular PMK kini sudah dinyatakan sembuh usai mendapat pengobatan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: