Atasi Kelangkaan Chip, Industri Semikonduktor Jerman Siap Investasi Triliunan Rupiah

Atasi Kelangkaan Chip, Industri Semikonduktor Jerman Siap Investasi Triliunan Rupiah

Stan PT Infineon Technologies Batam yang tampil di Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) (Humas Menparin) --

JAKARTA, FIN.CO.ID- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, PT Infineon Technologies Batam, telah berkomitmen untuk peningkatan investasi sebesar EUR35,37 juta atau setara Rp569,3 miliar untuk peningkatan kapasitas 65 juta per minggu pada tahun 2025 dan akan bertambah menjadi EUR83,57 juta (Rp1,3 triliun) untuk kapasitas 150 juta per minggu sampai 2030.

"Kami menetapkan PT Infineon Technologies Batam sebagai National Lighthouse Industri 4.0 pada tahun ini, setelah melalui berbagai tahapan verifikasi. Sebelumnya di tahun 2021, PT Infineon Technologies Batam telah menerima anugerah INDI 4.0 dari kami untuk kategori Smart Factory,” jelas Menperin, dikutip Sabtu 18 Juni 2022.

Hal itu disampaikan Menparin setelah adanya pertemuan pada kunjungan kenegaraan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier, Indonesia dan Jerman. 

(BACA JUGA:Meski Kabupaten Bekasi Jadi Kawasan Industri Terbesar Se-Asean, Bukan Jaminan Angka Pengangguran Rendah)

PT Infineon Technologies Batam merupakan salah satu perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang industri semikonduktor, dan telah berinvestasi di Indonesia sejak 1996. 

Kapasitas produksi PT Infineon Technologies Batam pada tahun 2020 mencapai 15 juta pcs per minggu dan meningkat menjadi 22 juta pcs per minggu tahun 2021.

Infineon merupakan perusahaan keempat di Indonesia yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0, menyusul PT. Akebono Brake Astra Indonesia, PT. Pupuk Kalimantan Timur, serta PT. Indolakto-Purwosari. 

(BACA JUGA:Hipmi Ungkap Alasan Mengejutkan Singapura Siap Investasi di Seluruh Daerah Indonesia)

National Lighthouse Industri 4.0 menjadi contoh dalam transformasi digital dan penerapan teknologi 4.0. Perusahaan-perusahaan ini dianggap layak menjadi role model bagi pelaku industri di sektornya serta dapat menjadi mitra dialog pemerintah dalam implementasi Industri 4.0 di Indonesia.

Menperin mengemukakan, Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk elektronika. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian memacu tumbuhnya industri semikonduktor. Langkah ini diyakini akan memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing.

(BACA JUGA:Menko Airlangga: Pemerintah Siapkan Dukungan Bagi Investasi Sektor Kedirgantaraan)

“Selain itu, adanya perkembangan perangkat telekomunikasi dan otomotif khususnya kendaraan listrik (electrical vehicle/EV), serta digitalisasi di banyak sektor, juga semakin membuka kesempatan bagi industri semikonduktor,” paparnya.

Menperin menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mengakselerasi transformasi industri 4.0 melalui program Making Indonesia 4.0. 

Langkah strategis yang dijalankan, antara lain melalui peningkatan awareness, penilaian kesiapan, pendampingan transformasi industri 4.0, pelaksanaan project transformasi, launching ekosistem industri 4.0, penghargaan INDI 4.0 dan national lighthouse industry 4.0, serta conferences dan expo industri 4.0.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: rilis