Dunia pun Akui Efektivitas Program Kartu Prakerja

fin.co.id - 16/06/2022, 13:26 WIB

Dunia pun Akui Efektivitas Program Kartu Prakerja

Kartu Prakerja (ist)

JAKARTA, FIN.CO.ID-  Program Kartu Prakerja dinilai telah memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Bukan saja itu, efektivitas program kartu prakerja dinilai baik oleh dunia Internasional.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan World Bank menyebutkan, bahwa Program Kartu Prakerja telah diteliti oleh berbagai pihak independen. Seperti J-PAL South East Asia dan Presisi yang sebelumnya telah mendiseminasikan hasil penelitiannya.

Dikatakan bahwa prakerja bermanfaat serta terbukti efektif dalam meningkatkan pembelajaran, kemampuan kerja, kewirausahaan, pendapatan, daya beli, dan inklusi keuangan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa studi yang dilakukan oleh Presisi, yang didukung oleh Badan Kebijakan Fiskal, UNDP, dan Pemerintah Jepang, telah menemukan bukti ilmiah bahwa penerima manfaat perempuan, penerima manfaat yang tinggal di luar Jawa, dan penerima manfaat yang lulusan SMA atau lebih tinggi dan yang tinggal di area perkotaan sangat terbantu dengan adanya Program Kartu Prakerja.

"Program Kartu Prakerja merupakan salah satu kisah sukses Pemerintah Republik Indonesia dalam mentransformasikan pelayanan publik. Teknologi digital dan cara-cara inovatif yang biasa dilakukan oleh startup, diimplementasikan dalam Kartu Prakerja," ujar Airlangga dalam webinar "Kartu Prakerja: Indonesia’s Digital Transformation and Financial Inclusion Breakthrough" pada Rabu 16 Juni 20200.

Airlangga menjelaskan bahwa Kartu Prakerja  memanfaatkan adanya pengembangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan perluasan penggunaan telepon seluler. Ekosistem pembelajaran berbasis kemitraan di Kartu Prakerja kemudian dibangun dengan melibatkan ratusan pemangku kepentingan.

“Saat ini, ratusan pemangku kepentingan terhubung melalui ekosistem dan lebih dari 12 juta penerima Kartu Prakerja di 514 kabupaten/kota telah dapat mendaftar, mengikuti kursus pelatihan, menerima sertifikat, mencari lowongan pekerjaan, dan melamar pekerjaan. Semuanya dilakukan 100 persen secara online, tanpa batasan ruang dan waktu,” ungkap Airlangga.

Selain itu, lanjut Airlangga, Kartu Prakerja juga menawarkan insentif pasca pelatihan yang disalurkan melalui berbagai bank dan perusahaan fintech. Penerima dapat memilih sendiri saluran pembayaran dari Bank BNI, BCA, LinkAja, OVO, GoPay, atau Dana. 

Prakerja adalah pelopor pembayaran Government-to-Person (G2P) yang memanfaatkan fintech. Ini adalah salah satu cara Kartu Prakerja berperan dalam mempercepat inklusi keuangan.

Dengan dukungan yang terbukti secara ilmiah dalam adult learning, pemberdayaan perempuan, inklusi keuangan, pengurangan ketimpangan, pengangguran, dan kemitraan multi-stakeholder, Program Kartu Prakerja telah menerima apresiasi dari ADB, UNDP, UNESCO, dan lembaga penelitian lainnya. Program ini merupakan terobosan dalam transformasi digital dan inklusi keuangan di Indonesia.

“Namun demikian, kami menyadari masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyempurnakan Program Kartu Prakerja. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan dukungan lebih lanjut dari berbagai mitra, diantaranya Bank Indonesia, United Nations, World Bank, Kementerian dan Lembaga Indonesia, Pemerintah Daerah, universitas, LSM, AFTECH, dan stakeholders lainnya untuk menuju visi Indonesia Emas,” pungkas Menko Airlangga.

Admin
Penulis