Imbas Wabah PMK, Harga Sapi Kurban di Bekasi Naik 10 Persen, Pedagang Klaim Biaya Perawatan Ternak Naik

Imbas Wabah PMK, Harga Sapi Kurban di Bekasi Naik 10 Persen, Pedagang Klaim Biaya Perawatan Ternak Naik

Ilustrasi - Peternakan sapi di kawasan Pekayon Kota Bekasi-Tuahta Simanjuntak untuk FIN.CO.ID-

 

BEKASI, FIN.CO.ID - Maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Bekasi menjelang Idul Adha, sedikit banyak mempengaruhi harga jual para pedagang sapi kepada masyarakat.

Menurut Kepala Pengelola Kandang salah satu peternakan di Pekayon Kota Bekasi, Ardi (35), saat ini harga jual sapi mengalami kenaikan sekitar 10 persen di pasaran, dibanding harga pada saat situasi normal. 

(BACA JUGA:Wabah PMK Kian Menghawatirkan, Pengelola Peternakan di Bekasi Lakukan Hal Ini)

"Kalau untuk kenaikan harga pastinya sekarang ada sekitar 10 persen naiknya," ungkap Ardi saat ditemui Fin.co.id, Rabu 15 Juni 2022.

Normalnya pada tahun lalu harga jual sapi ditempatnya paling tinggi di angka Rp60 Juta rupiah per ekornya, namun saat harga jual per ekor sapi bisa mencapai Rp68 Juta hingga Rp70 juta.

Ardi menjelaskan, kenaikan harga jual sapi kurban saat ini juga dipengaruhi oleh kondisi penyebaran kasus PMK yang semakin marak di berbagai wilayah.

Cara perawatan yang semakin ketat agar sapi tetap sehat dan banyaknya dokumen perizinan tambahan yang harus di urus menjadi salah satu point yang mendasari kenaikan harga jual, terlebih saat ini para konsumen sudah pasti membeli sapi yang sehat.

(BACA JUGA:Kasus PMK di Kota Bekasi Meningkat, DKPPP Siapkan Petugas Guna Perketat Alur Masuk Masuk Sapi)

"Alasan kenaikan yang pasti dari perizinan sekarang susah udah gitu namanya sapi bali untuk hari Raya Idul adha itu pada dicari orang, apalagi saat ini karena sapi limosin sama sapi putih lagi marak PMK," ucapnya.

Peternakan sapi yang berlokasi di wilayah Pekayon Kota Bekasi ini telah menyiapkan 150 ekor sapi di kandang untuk jual sebelum hari raya Idul Adha.  Selain itu, masih ada pula sapi yang sedang dalam perjalanan dikirim dari pulau Bali.

"Kalau tahun ini kita ngambilnya kusus dari Bali, marena di daerah lain kita nggak berani, karena isu yang beredar saat ini seperti itu kan PMK itu nggak aman," jelasnya.

Ardi memprediksi, penjualan sapi pada tahun ini lebih meningkat secara drastis dikarenakan pandemi covid-19 sudah melandai. Hal itu terlihat dari pemesanan sapi yang pada saat ini sudah mulai masuk meski hari raya Idul Adha masih jauh. (Tuahta Simanjuntak)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: