KOTA TANGERANG - Kasus virus Corona telah memukul bisnis perhotelan. Pukulan telak makin terasa sejak Arab Saudi menutup sementara Makkah bagi jemaah umrah. Hotel di kawasan bandara Soekarno-Hatta, langsung lesu. Karena hotel-hotel di kawasan bandara, menjadi transit para wisatawan maupun calon jemaah umrah. Persatuan Hotel dan Restorant Indonesia (PHRI) Kota Tangerang meminta Pemkot Tangerang tidak menarik pajak. Ketua PHRI Kota Tangerang Oman Jumansyah mengatakan sejak ada isu kasus virus Corona sejumlah para tamu hotel yang sudah booking banyak yang membatalkan. Sebelum kasus corona masuk Indonesia, hotel yang ada di sekitar bandara selalu terisi penuh, dari calon jemaah umrah ataupun tamu dari luar negeri yang sedang transit. Oman mengatakan perlu ada solusi dari Pemkot Tangerang, agar bisnis perhotelan tetap bisa bertahan di situasi tak menentu seperti saat ini. "Kasus virus Corona yang masuk ke Indonesia membuat pengusaha hotel dan restoran terdampak. Penurunan pendapatan mencapai 20 sampai 40 persen," ujarnya. Biasanya tamu selalu ramai tetapi setelah ada Corona ini banyak tamu yang melakukan pembatalan dan juga meminta jadwal mundur. Oman menambahkan, PHRI bersama anggotanya dalam waktu dekat ini akan menemui Walikota Tangerang untuk mencari solusinya. Karena sejak awal kasus Corona diumumkan ada di Indonesia, hotel dan restoran di dekat bandara benar-benar mengalami dampaknya. "Menteri Perekonomian sudah mengumumkan, bahwa akan membebaskan pajak hotel dan restoran sementara. Kita juga akan mencoba meminta kepada Pak Walikota, apakah bisa dibebaskan sementara sampai kasus Corona ini benar-benar selesai. Karena dampaknya, hotel dan restoran pendapatannya menurun,"paparnya.
Terpukul Kasus Corona, Hotel Minta Tak Ditarik Pajak
Rabu 11-03-2020,15:15 WIB
Editor : admin
Kategori :