All England 2020: The Minions Tak Menyesal

Selasa 17-03-2020,07:14 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

JAKARTA - Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon gagal merebut gelar juara All England Open 2020. Kepastian itu setelah pasangan berjuluk The Minions itu dikalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di babak final. Lewat pertarungan yang berjalan selama 72 menit di Arena Birmingham, Inggris, Senin (16/03) kemarin, Kevin/Marcus kalah dari unggulan ketiga asal Jepang itu dengan skor 18-21, 21-12 dan 19-21. Kevin/Marcus memulai pertandingan dengan kehilangan game pertamanya. Beranjak ke game dua, mereka mulai menguasai permainan dan berhasil menang meyakinkan dengan skor 21-12. Sayang, Kevin/Marcus harus kehilangan set ketiga lewat pertarungan yang cukup dramatis. Mereka ketinggalan 0-6 di awal game ketiga. Endo/Watanabe secara konsisten terus memimpin jalannya pertandingan. Di sisi lain, Kevin/Marcus juga berusaha mengejar ketertinggalannya. Kevin/Marcus berhasil menyalip satu poin di posisi kritis menjadi 19-18. Sayang akhirnya tiga poin beruntun harus hilang dari tangan pasangan Indonesia. Endo/Watanabe pun sukses memastikan kemenangannya dalam duel tersebut. "Pastinya kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Game pertama kami sudah fight, terus memang kalah. Game kedua kami ubah strategi, mainnya agak dipelanin sedikit, di situ sudah ketemu polanya. Tapi game ketiga mereka coba mempercepat permainan lagi," ujar Marcus seperti dikutip situs resmi PBSI. Hasil ini, menambah rekor kekalahan Kevin/Marcus atas Endo/Watanabe menjadi 2-6. Sejatinya dalam lima pertemuan terakhir sejak April 2019, Kevin/Marcus memang selalu meraih kekalahan atas pasangan peringkat enam dunia tersebut. Terakhir mereka kalah pada ajang World Tour Finals 2019 dengan skor 11-21, 21-15 dan 10-21 "Kami sudah coba melakukan dengan maksimal, kami juga sudah mengejar. Kami sudah melakukan yang terbaik. Akhir-akhir kami juga unggul 19-18, tapi mereka maju lagi nempel ke net. Ya mungkin belum rejeki ya,” jelas Marcus. “Waktu kami unggul 19-18 memang sedikit buru-buru ya. Pengen menyerang duluan malah mati sendiri,” timpal Kevin menambahkan. Kekalahan pasangan peringkat satu dunia itu membuat Indonesia hanya membawa pulang satu gelar lewat ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Praveen/Melati memastikan gelar juara usai mengalahkan unggulan ketiga asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan skor 21-15, 17-21 dan 21-8 dalam waktu 62 menit. Meski demikian, Kevin/Marcus yang telah mengukir juar All England di tahun 2017 dan 2018 itu tak menyesali kegagalannya meraih gelar juara di di tahun ini. Sebaliknya, Kevin/Marcus tetap bersyukur pencapaiannya menjadi runner up turnamen level super 1000 tersebut. Menurut mereka, pencapaian di tahun ini lebih baik dari musim sebelumnya. Dimana, Kevin/Marcus harus angkat koper lebih awal karena tersingkir di babak pertama All England 2019, lalu. “Hasil tahun ini kami syukuri saja. Main juga sudah baik, cuma di partai final lawannya memang bagus. Mereka lagi bagus juga, belum pernah kalah satu game pun. Lagi rapet juga mereka. Di akhir-akhir mereka melakukan spekulasi yang cukup nekat juga,” kata Marcus. “Hari ini kami sudah coba yang terbaik, mungkin sedikit kurang hoki juga. Karena di akhir game kami sudah sempat leading. Hari ini mereka bermain dengan sangat konsisten dan nggak banyak melakukan kesalahan sendiri,” tandas Kevin. (gie/fin/tgr)

Tags :
Kategori :

Terkait