Kesaksian Habib Husein Baagil: Jenderal Dudung Pernah Islamkan 150 Orang

Kamis 02-12-2021,17:26 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

JAKARTA - KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman kerap diserang oleh kelompok 212. Penyebabnya, Dudung yang mengobrak-abrik baliho Rizieq Shihab. Dudung pula yang lantang menyerukan pembubaran FPI. Akibatnya, Dudung dituding tidak cinta Islam dan tidak dekat dengan habaib maupun ulama. Namun, tak banyak yang tahu jika mantan Pangdam Jaya itu ternyata pernah mengislamkan 150 orang. Hal itu diungkapkan oleh Habib Husein bin Hasyim bin Toha Baagil. Melalui kanal YouTube Santri Tuban yang dilihat FIN pada Kamis (2/12), Habib Husein Baagil menyaksikan dan mendengar sendiri pengakuan orang-orang asal Timor Leste (dulu Timor Timur, Red). "Beliau (Dudung Abdurachman, Red) di sela-sela kunjungannya, ada lima orang dari Timor Timur yang mendatangi. Mereka bilang, mohon izin Bapak KSAD, saya anak-anaknya Bapak KSAD. Kaget saya. Ini kan orang Timor Timur," ujar Habib Husein Baagil. Dia melihat sendiri kelima orang asal Timor Leste tersebut mengenal Dudung dengan baik. "Saya melihatnya mereka ini nonmuslim. Lalu, saya tanya, Anda siapa? Salah satu di antara mereka menjawab, saya anak-anaknya Pak Dudung," imbuh Habib Husein Baagil menirukan jawaban mereka. Lalu, Habib Husein Baagil bertanya lagi. " Lho kok bisa? Mereka kembali menjawab, iya, kami ini satu kampung 150 orang di-Islamkan sama beliau. Sebetulnya, ini hanya untuk konsumsi pribadi. Bukan konsumsi publik. Tapi perlu saya sampaikan. Karena banyaknya cercaan kepada beliau. Dan saya adalah saksi hidup. Mata dan kepala saya melihat langsung," papar tokoh asal Tuban, Jawa Timur ini. Selanjutnya, Habib Husein Baagil bertanya ke jamaah yang ikut dalam pengajiannya. "Anda pernah mengislamkan sampai 100 orang? Saya saja belum sampai segitu. Apa yang sudah Anda perbuat untuk Islam? Kadang kalian sukanya mencaci maki orang," tegas Habib Husein Baagil. Tak hanya itu. Dari setiap kota yang disinggahinya, Habib Husein Baagil juga baru tahu Dudung memiliki 100 sampai 200 anak yatim. "Lebih dari 1.000 anak yatim yang Pak Dudung asuh sejak pangkatnya masih letnan dua sampai sekarang jenderal bintang empat. Ribuan anak yatim dinafkahi langsung dari hasilnya beliau," urainya. Dikatakan, tidak banyak orang yang seperti itu. Habib Husein Baagil meminta setiap orang tidak berburuk sangka kepada orang lain. "Karena itu, biasakan hidup ini jadi hamba. Jangan jadi Tuhan. Urusan Allah SWT itu mengoreksi, mengadili dan memvonis kesalahan manusia. Itu urusannnya Allah SWT. Bukan malaikat. Raqib dan Atid pun tidak mengerti apa manusia itu ikhlas atau tidak. Hanya Allah SWT yang tahu. Tapi kadang manusia bisa memvonis," lanjutnya. Dia menasehati jamaahnya untuk belajar dari para leluhur dan pemuka agama. "Mereka berebut menutup aib orang. Tidak berebut untuk membicarakan aib orang. Apa manfaatnya buat kita menceritakan kejelekan orang. Tidak ada sama sekali. Yang ada adalah dosa orang yang dijelekkan itu dipindahkan kepada kita," tutur Habib Husein Baagil. Dia mengaku tahu banyak perjalanan hidup Dudung. Namun, Habib Husein Baagil menyebut tidak mungkin dirinya membuka satu persatu. Ia mencontohkan bagaimana Dudung membela ketika umat muslim di Poso dibantai. "Apakah Anda tahu? Pernyataan saya Ini bukan saja untuk jamaah di masjid ini ya. Tapi juga untuk orang-orang yang berada di luar, yang menyimak secara online. Ketika terjadi pembantaian di Poso, anak-anak kecil, orang tua, kakek dan nenek dikepung. Siapa yang berani mempertaruhkan nyawanya menyelamatkan mereka? Ya Pak Dudung, saat masih menjabat Wadanyon di sana. Ini yang cerita bukan beliau, tapi orang lain," terangnya. Habib Husein Baagil pun mempertanyakan apa sumbangsih orang-orang yang sukanya mencaci maki. "Dimana kalian saat umat Islam di Poso dibantai? Ada umat Islam satu negara kita dibantai. Kemana kalian? Lagi ngerokok, lagi ngopi, lagi kerja? Yang hadir Pak Dudung di situ," tegasnya. Habib Husein Baagil meminta setiap orang belajar melihat kebaikan orang lain. Jangan sukanya menceritakan keburukan orang lain. Dia menyebut belum pernah ada KSAD kunjungan kerja ke satuan militer mengajak habaib. "Saya merasa sangat terhormat. Saya merasakan beliau cinta kepada para habaib. Saya diminta duduk di atas. Di depan saya jenderal semua. Subhanallah. Sampai di wallpaper WA beliau itu foto saya sama beliau. Apakah tidak cinta Islam dan habaib itu namanya. Karena itu, jangan Su'udzon kepada orang lain," pungkasnya. (rh/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait