JAKARTA – Pelaku pengunggah parodi lagu Indonesia Raya harus diusut secara tuntas. Invetigasi perlu dilakukan agar pelaku bisa segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Jelas, video tersebut telah melecehkan dan menghina terhadap lagu dan lambang negara, serta bendera Indonesia tersebut.
BACA JUGA: Infografis: Statistik Covid-19 di Indonesia Sabtu, 26 Desember 2020
Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno mengapresiasi langkah Pemerintah Malaysia yang dengan tegas telah menyikapi video tersebut. Pasca viralnya video pelecehan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia telah menyatakan akan melakukan penyelidikan serius terhadap kasus penghinaan itu.
BACA JUGA: Dinilai Hina Fisik Natalius Pigai, Rizal Ramli Sebut Ruhut Sitompul Kurang Ajar!
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, juga telah melayangkan nota protes pada kantor perwakilan Pemerintah Malaysia yang berada di Jakarta.“Kita sudah bersikap dan kita cukup mengapresiasi Pemerintah Malaysia menyikapi dengan tegas. Terus sekarang harus kita lihat follow up-nya seperti apa, apakah itu hanya statement di media ataukah benar-benar diusut dicari dan dihukum pelanggar dan pembuat lagu tersebut," kata Dave, Selasa (30/12).
BACA JUGA: Uji Balistik Temuan Komnas HAM Soal Penembakan 6 Laskar FPI Libatkan Pindad
Menurutnya, memang tidak mudah bagi sebuah negara untuk mengontrol warga negaranya. Namun, bukan berarti penegakkan hukum tidak bisa dilakukan. Menurutnya, proses hukum menjadi penting dan tetap harus berjalan. Sebab, hubungan bilateral yang selama ini terjalin baik antara Indonesia dan Malaysia dapat kembali memanas.“Pemerintah juga harus terus juga dengan segala macam kegiatan, baik kegiatan ekonomi kegiatan sosial, kegiatan olahraga, dalam membangun rumpun persaudaraan yang kuat antara Indonesia dengan Malaysia, sehingga tidak ada lagi pemikiran-pemikiran yang saling melecehkan seperti ini. Proses hukum harus tetap berjalan, bukan hanya memberikan efek jera tapi juga memberikan rasa keadilan bagi masyarakat Indonesia," bebernya.
BACA JUGA: Risma Disarankan Benahi Sistem di Kemensos daripada Sibuk Pencitraan di Kolong Jembatan
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengecam parodi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diunggah melalui youtube dan diduga dilakukan oleh warga negara Malaysia.Parodi tersebut jelas merupakan pelecehan dan penghinaan terhadap simbol negara Indonesia. Oleh karena itu harus disikapi secara serius oleh pemerintah Indonesia dan Malaysia.
“Pelecehan dan penghinaan ini harus disikapi secara serius oleh pemerintah Indonesia dan Malaysia. Pemerintah RI harus protes keras karena menyangkut marwah dan martabat Indonesia. Di sisi lain, Pemerintan Malaysia harus merespon cepat dan serius permasalahan ini. Jangan sampai menggganggu hubungan bilateral kedua negara yang selam ini terjalin sangat baik sebagai bangsa serumpun,” ungkap Jazuli.
BACA JUGA: Mahfud MD Sebut Hantaman Kerap Menyasar Pemerintah, Umar Hasibuan: Mundur Saja Kalau Tidak Kuat
Anggota Komisi I DPR ini mendapatkan informasi bahwa otoritas kita di Malaysia telah menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada pemerintah Malaysia. Maka kita minta dengan tegas agar penyelidikan dilakukan dengan serius dan memastikan pelakunya mendapat hukuman yang setimpal.“Kita menunggu hasil investigasi Pemerintah Diraja Malaysia, semoga bisa diusut tuntas. Dan jika terbukti oknum warga negara Malaysia yang melakukannya tentu sudah sewajarnya, selain proses hukum yang tegas, otoritas Malaysia berbesar hati menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia agar suasana kondusif dan persahabatan semakin erat,” pungkas Jazuli.
BACA JUGA: Komnas HAM Tunjukan Barang Bukti Penyelidikan Kematian 6 Laskar FPI
Video yang diunggah dua minggu lalu oleh seorang individu di YouTube “My Asean” ini menampilkan lagu kebangsaan Indonesia dengan lirik yang diubah yang menghina republik, dengan latar bendera Merah Putih dan lambang burung garuda yang diubah dengan kartun ayam.Sebelumnya, beredar video parodi lagu Indonesia Raya dengan perubahan aransemen dan lirik bernada penghinaan dan pelecehan. Video itu dibuat oleh akun bernama MY Asean dan diunggah ke media sosial YouTube dengan judul ‘Indonesia Raya Instrumental (Parody+Lyrics Video). Pada video itu terdapat ayam berlambang Pancasila dengan gambar berlatar bendera merah putih, juga terdapat gambar animasi dua anak yang terlihat sedang buang air kecil. (khf/fin)