News . 30/07/2025, 07:30 WIB
fin.co.id - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,1 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk mendukung pelaksanaan program Sekolah Rakyat.
Yang terbesar dari dana tersebut untuk pengadaan laptop dan seragam bagi lebih dari 15.000 siswa yang tersebar di 159 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.
"Untuk tahun ini (anggaran Sekolah Rakyat dari APBN, red.) Rp1,1 triliun, untuk 159 (Sekolah Rakyat)," ujar Saifullah saat menjawab pertanyaan awak media usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 29 Juli 2025.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menjelaskan bahwa serapan anggaran hingga saat ini masih tergolong rendah, lantaran program Sekolah Rakyat sendiri baru diresmikan pada 14 Juli 2025.
Sekolah Rakyat merupakan model pendidikan berbasis asrama atau boarding school, yang mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA. Program ini dijalankan lintas kementerian dan lembaga, dengan Kementerian Sosial sebagai koordinator utama dalam pelaksanaannya.
Pada tahap awal hingga akhir Juli 2025, Kementerian Sosial menargetkan pendirian 100 sekolah di berbagai wilayah, namun target tersebut berkembang menjadi 159 sekolah. Persebarannya mencakup Sumatera (22 sekolah), Jawa (48), Kalimantan (4), Sulawesi (15), Maluku (4), Papua (3), Bali (1), Nusa Tenggara Barat (2), dan Nusa Tenggara Timur (1).
Presiden Prabowo menargetkan agar jumlah Sekolah Rakyat mencapai 200 unit hingga akhir tahun 2025. Menurut Saifullah, hal tersebut akan disesuaikan dengan kesiapan infrastruktur di masing-masing daerah.
"Ya nanti kita lihat ya. Nanti kita lihat kondisinya. Yang jelas ini menyesuaikan kesiapan sarana dan prasarana. Untuk 159 titik itu, Insyaallah bisa menampung lebih dari 15.000 siswa. Nanti, pada akhirnya," jelas Gus Ipul.
Mengenai detail penggunaan anggaran, Gus Ipul belum bisa memberikan angka pasti, namun ia memastikan fokus terbesar berada pada pengadaan perangkat teknologi dan perlengkapan siswa.
"Saya belum update ya, tetapi ya belum banyak Insyaallah. Yang paling besar itu nanti untuk pengadaan laptop, dan untuk seragam. Selebihnya ya untuk permakanan, dan lain-lainnya," lanjutnya.
Selain menjabarkan anggaran, Gus Ipul juga menyampaikan pesan khusus dari Presiden Prabowo mengenai pengelolaan dana negara. Ia menegaskan bahwa seluruh proses pengadaan harus berjalan sesuai aturan dan tidak boleh ada penyimpangan.
"Kita kawal sekarang ini pelaksanaannya, mulai dari pengadaan-pengadaan barang yang harus sesuai ketentuan, jangan ada yang menyimpang, karena ini memang dari awal pesan dan arahan dari Bapak Presiden, bahwa keseluruhan tata kelola dari penyelenggaraan Sekolah Rakyat ini harus sesuai ketentuan dan tidak ada penyimpangan," tegasnya.
Rapat terbatas di Istana Kepresidenan RI yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga hadir mendampingi Presiden dalam rapat tersebut. *
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com