Bapas Kelas II Sumbawa Besar Meresmikan Program Penggemukan Sapi Pedaging

fin.co.id - Dalam upaya mendorong kemandirian klien Pemasyarakatan dan mendukung ketahanan pangan nasional, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Sumbawa Besar meresmikan program Bimbingan Kemandirian bertajuk “Penggemukan Sapi Pedaging”.

Program ini diresmikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Nusa Tenggara Barat, Agung Krisna, melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pihak CV. Cahaya Mulya. 

Penandatanganan berlangsung di lokasi peternakan milik CV. Cahaya Mulya di Dusun Buin Pandan, Desa Karang Dima, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas NTB, Zaenal Fikri, Kepala Bapas Sumbawa Besar, Tommy Ardy, serta seluruh pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Nusa Tenggara Barat.

Kepala Kanwil Ditjenpas NTB, Agung Krisna mengungkapkan apresiasinya terhadap kolaborasi yang dibangun berbagai pihak, dalam pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas).

Ia menegaskan bahwa sinergi ini menjadi bentuk dukungan nyata terhadap program nasional yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2025.

“Kerja sama Pokmas Lipas ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencapaian tujuan sistem pemasyarakatan, dengan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat. Dalam hal ini, program penggemukan sapi pedaging menjadi program prioritas Bapas Kelas II Sumbawa Besar sebagai Bimbingan Kemandirian bagi klien Pemasyarakatan,” ungkap Agung dalam keterangan yang diterima, Kamis 17 April 2025.

Dirinya juga menambahkan, bahwa program pembimbingan kemandirian merupakan langkah penting dalam membentuk pola pikir baru bagi para klien Pemasyarakatan agar lebih siap berintegrasi kembali ke masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bapas Sumbawa Besar, Tommy Ardy menyebut, bahwa program ini menjadi salah satu bentuk implementasi nyata atas Asta Cita Presiden serta Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI.

“Program ini juga dilaksanakan sebagai dukungan terhadap Asta Cita Presiden dan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru, memberdayakan klien Pemasyarakatan untuk mendukung ketahanan pangan,” kata Tommy.

Melalui program ini, diharapkan para klien Pemasyarakatan tidak hanya memperoleh keterampilan praktis, tetapi juga memiliki bekal ekonomi saat kembali ke tengah masyarakat, sekaligus berkontribusi pada sektor pangan yang strategis bagi negara.