Sardi Effendi Melarang Keras Memperbanyak Tanggul untuk Atasi Banjir

fin.co.id - Ketua DPRD Kota Bekasi Sardi Effendi melarang pemerintah setempat untuk memperbanyak pembangunan tanggul sebagai solusi penanganan banjir. 

“Jangan memperbanyak tanggul karena, jika dibangun tanggul yang tinggi-tinggi, itu tidak efektif,” ucap Sardi dikutip dari Kompas, pada Jumat (7/3). 

Bencana banjir memang sedang menimpa Kota Bekasi namun penyelesaian juga harus diperhatikan juga.

Ia mengusulkan agar pemerintah Kota Bekasi lebih fokus pada pembuatan tandon air di pinggir kali sebagai langkah alternatif. 

“Ketika Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi meluap, harus ada tandon air yang menampung sehingga tidak ada yang meluap ke mal dan rumah warga,” jelasnya. 

Selain itu, Sardi menyarankan agar pemerintah Kota Bekasi melakukan normalisasi daerah aliran sungai (DAS) sebagai bagian dari strategi penanganan banjir. 

Ia juga menekankan pentingnya perbaikan jembatan yang putus dan tata ruang wilayah, khususnya dari Bogor menuju Kota Bekasi. 

Sardi menambahkan, anggaran untuk penanganan banjir tersebut dapat didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

“Kementerian PUPR dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) juga harus terpadu dalam penanganannya, termasuk Perum Jasa Tirta (PJT) yang berkaitan dengan air sungai,” tuturnya. 

Sebagai informasi, Bekasi lumpuh setelah banjir melanda wilayah tersebut. Sebanyak tujuh dari 12 kecamatan di Kota Bekasi terdampak banjir. 

Kecamatan yang terdampak meliputi Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bantar Gebang, Pondok Gede, dan Rawa Lumbu. Sementara itu, lima kecamatan lainnya, yaitu Jati Sampurna, Bekasi Barat, Medan Satria, Mustika Jaya, dan Pondok Melati, tidak mengalami dampak banjir.