Internasional . 26/01/2025, 16:19 WIB

Donald Trump Konfirmasi Pengiriman Bom 2.000 Pon Menuju Israel, Tanggapan Tajam Terhadap Kebijakan Biden

Penulis : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengungkapkan informasi mengejutkan terkait pengiriman amunisi besar-besaran ke Israel.

Trump menegaskan bahwa 1.800 bom MK-84 seberat 2.000 pon, atau sekitar 907 kg, akhirnya akan tiba di Israel setelah tertunda selama berbulan-bulan.

Pengiriman amunisi ini telah menjadi isu panas dalam hubungan antara Amerika Serikat dan Israel, terutama setelah keputusan Presiden Joe Biden untuk menunda pengirimannya.

Dalam sebuah unggahan di media sosial Truth Social pada Sabtu, 25 Januari 2025, Trump menyatakan bahwa Israel telah membayar untuk pengiriman ini sejak lama, tetapi pengiriman tersebut baru dikirimkan setelah kebijakan Biden merubah arah.

Trump menilai bahwa penundaan yang dilakukan oleh pemerintahan Biden telah memicu ketegangan antara kedua negara sekutu tersebut.

Penundaan Pengiriman Bom: Protes Terhadap Aksi Militer Israel di Gaza

Pengiriman bom ini, yang disimpan di Amerika Serikat, dijadwalkan tiba di Israel dalam beberapa hari mendatang setelah penangguhan oleh Pentagon dicabut.

Penundaan ini diberlakukan oleh Biden pada Mei 2024 sebagai respons terhadap serangan militer Israel di kota Rafah, yang terletak di Jalur Gaza bagian selatan.

Aksi militer Israel yang memicu gelombang protes internasional ini menjadi salah satu alasan utama penangguhan pengiriman amunisi.

Biden khawatir akan semakin banyak korban sipil di Gaza akibat serangan tersebut. Namun, meskipun alasan kemanusiaan menjadi dasar keputusan tersebut, kebijakan ini memicu krisis dalam hubungan bilateral yang telah berlangsung lama antara AS dan Israel.

Netanyahu Memanfaatkan Penundaan untuk Menyerang Biden

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memanfaatkan penundaan pengiriman amunisi ini sebagai alat politik.

Netanyahu menggalang dukungan dari anggota parlemen Republik yang menilai kebijakan Biden tidak berpihak pada sekutu terdekat AS, yakni Israel.

Sebaliknya, para politisi ini mengkritik Biden atas sikapnya yang dianggap terlalu lemah dalam menanggapi tindakan Israel di Gaza.

Pernyataan Trump mengenai kebijakan Biden yang ditangguhkan semakin memanaskan ketegangan antara kedua negara.

Trump menyatakan bahwa Israel seharusnya tidak dibiarkan menunggu lebih lama untuk mendapatkan dukungan dari AS, terutama dalam menghadapi ancaman keamanan yang datang dari wilayah tersebut.

Kebijakan Biden Didesak untuk Berubah: Trump dan Republik Mengambil Sikap Keras

Trump tidak hanya mengkritik penundaan pengiriman bom, tetapi juga mendesak pemerintahan Biden untuk segera mengubah kebijakan luar negerinya, khususnya terkait dengan Israel.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com