Diperiksa KPK, Plt Dirjen Imigrasi Dicecar Soal Perlintasan Harun Masiku

fin.co.id - Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Saffar Muhammad Godam memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Rabu 15 Januari 2025. Saffar dipanggil untuk dimintai keterangannya terkait dengan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang dilakukan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam kasus Harun Masiku.

Dengan menggenakan safari putih dan celana hitam, Saffar tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.50 WIB. Saffar dikawal pria berbadan tegap dengan akaian safari. Dalam pemeriksaan itu, Saffar diberondong 25 pertanyaan dari tim penyidik KPK. Dlam kasus ini, dia diperiksa sebagai saksi.

"Seputar perlintasan Harun Masiku 5 tahun lalu," kata Saffar setelah diperiksa penyidik KPK kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu 15 Januari 2025.

Selain itu, dia mengaku ditanyai penyidik KPK soal pembentukan Tim Pemeriksa yang dibentuk oleh mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly. Ia menjelaskan, pembentukan tim tersebut berhubungan dengan perlintasan Harun.

"Ada. Tapi terkait dengan Tim Pemeriksa yang dibentuk beliau (Yasonna)," ujar Saffar.

Saffar mengatakan, tugas Tim Pemeriksa tersebut salah satunya adalah memeriksa seputar perlintasan Harun Masiku. Lebih lanjut, kata dia, Penyidik KPK memeriksa dirinya bukan sebagai Plt Dirjen Imigrasi.

"Bunyi surat panggilannya gitu, permintaan keterangannya enggak ada. Ini bukan sebagai Plt Dirjen Imigrasi, ini terkait peristiwa lima tahun lalu," pungkasnya.

Sekadar diketahui, penyidik KPK telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini. Sebut saja, Komisioner KPU RI periode 2017-2022 Wahyu Setiawan, mantan anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, mantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, dan mantan Penyidik KPK yang sempat menangani kasus ini yakni Ronald Paul Sinyal.

(Ayu)