Belum Ada Vaksin Virus HMPV, Apa yang Harus Dilakukan?

fin.co.id - 04/01/2025, 21:58 WIB

Belum Ada Vaksin Virus HMPV, Apa yang Harus Dilakukan?

fin.co.id - Penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang DI China dan Jepang, membuat dunia was-was.

Hingga kini belum ada vaksin atau obat penawar dari virus HMPV yang kali pertama ditemukan di Belanda pada tahun 2001 itu.

Virus ini menyebar melalui droplet saat orang batuk atau bersin. Selain itu, melalui kontak permukaan.

Penularan terjadi dengan cepat di lingkungan ramai. Seperti sekolah, kantor, atau rumah sakit.

Penyebaran HMPV biasanya bersifat musiman dan meningkat pada musim dingin atau musim hujan.

Faktor lingkungan dan tingginya interaksi sosial menjadi penyebab utama lonjakan kasus.

Cara Mencegah Virus HMPV

Langkah pencegahan sederhana seperti mencuci tangan dan menjaga kebersihan tetap efektif. Etika batuk serta penggunaan masker juga membantu menurunkan risiko penyebaran virus secara signifikan.

Kesadaran masyarakat tentang HMPV masih rendah dibandingkan penyakit pernapasan lainnya. Edukasi publik tentang gejala, penularan, dan pencegahannya sangat diperlukan untuk mengurangi risiko wabah.

Meski belum ada indikasi HMPV akan menjadi pandemi global, ancamannya tidak boleh diremehkan. Pengawasan dan penanganan dini oleh otoritas kesehatan sangat penting untuk mencegah penyebaran luas.

Dengan kewaspadaan yang tinggi dan tindakan pencegahan yang tepat, risiko wabah besar akibat HMPV dapat diminimalkan. Kesiapan masyarakat menjadi kunci dalam mengatasi potensi ancaman ini.

Apa Itu HMPV?

HMPV adalah virus yang menyerang saluran pernapasan. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001, meski diyakini sudah ada sejak lama.

HMPV dapat menyebar melalui droplet atau percikan cairan dari batuk dan bersin, serta melalui kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi.

Infeksi HMPV umumnya lebih sering terjadi pada akhir musim hujan hingga awal musim panas. Saat ini, Indonesia tengah mewaspadai kemungkinan masuknya HMPV ke Tanah Air.

Hal ini menjadi perhatian karena belum lama ini masyarakat merayakan Tahun Baru, yang biasanya disertai dengan meningkatnya aktivitas perjalanan internasional, termasuk ke negara-negara yang sedang mengalami lonjakan kasus HMPV, seperti China. Mobilitas tinggi ini dapat meningkatkan risiko penyebaran virus, sehingga penting untuk tetap waspada.

Rizal Husen
Penulis