fin.co.id - Bos Johor Darul Takzim (JDT), Tunku Ismail Sultan Ibrahim, membuat langkah tak terduga dengan mendorong dua pemain asing klubnya untuk dinaturalisasi dan memperkuat Timnas Malaysia.
Keputusan ini muncul setelah polemik mengenai klaim pemain keturunan yang ternyata tidak akurat.
Menurut laporan New Straits Times, pada Desember 2024, Tunku Ismail mendekati dua pemain JDT, Bergson da Silva asal Brasil dan Manuel Hidalgo asal Argentina, untuk mempertimbangkan naturalisasi.
Langkah ini diterima dengan respons positif oleh kedua pemain.
Bergson da Silva, striker produktif JDT yang pernah bermain di Gremio, menyatakan kesiapannya untuk menjadi warga negara Malaysia.
Ia mengaku merasa nyaman dan dihargai sejak pertama kali tiba di Negeri Jiran.
“Sejak hari pertama saya tiba, saya diperlakukan dengan sangat baik, dan itu membuat saya merasa seperti di rumah sendiri. Jadi ya, mari kita lakukan,” ujar Bergson.
Baca Juga
Pemain berusia 33 tahun ini menambahkan, meski awalnya tidak pernah membayangkan pindah kewarganegaraan, ia merasa bangga dengan kesempatan yang diberikan.
“Jika naturalisasi menjadi kenyataan, saya akan menerimanya dengan cinta dan komitmen penuh. Saya siap memberikan yang terbaik untuk klub dan Harimau Malaya,” tambahnya.
Selain Bergson, pemain lain yang disebut dalam daftar naturalisasi adalah Manuel Hidalgo. Pemain asal Argentina yang memiliki kewarganegaraan Italia ini pernah bermain untuk Benfica U-19 dan saat ini dipinjamkan ke Sri Pahang.
Hidalgo, dengan pengalaman bermain di Eropa, diyakini dapat menambah kedalaman skuad Malaysia yang sedang mempersiapkan diri untuk kompetisi internasional.
Langkah Tunku Ismail ini muncul di tengah sorotan terhadap skuad Harimau Malaya yang banyak diperkuat pemain naturalisasi, seperti Endrick dos Santos, Paulo Josue, Sergio Aguero, dan lainnya.
Bahkan, Malaysia menjadi kontestan Piala Asia 2023 dengan jumlah pemain naturalisasi terbanyak.
“Tunku Ismail Sultan Ibrahim mengisyaratkan dapat mempelopori perubahan citra tim nasional,” tulis New Straits Times.
Meskipun mengundang kontroversi, langkah ini menunjukkan keseriusan Tunku Ismail untuk meningkatkan kualitas Timnas Malaysia.
